Travel Blogger Medan: The Luxury Of Masjid Raya Sumatera Barat

The Grand Mosque Of West Sumatera, Indonesia


Masjid Raya Sumatera Barat ini berada di area paling stategis, persis di jantung ibukota. Tepatnya, di persimpangan antara Jalan Khatib Sulaiman dan Jalan KH Ahmad Dahlan, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.

Masjid Raya Sumatera Barat (The Grand Mosque of West Sumatra) is located in the most strategic area, in the heart of the capital. It is at the intersection between Jalan Khatib Sulaiman and Jalan KH Ahmad Dahlan, District of Padang Utara, Padang City.


Masjid ini dibangun  pada tahun 2008 hingga saat ini. Namun peletakan batu pertama tempat ibadah ini dilakukan pada tanggal 21 Desember 2007. Awal mula digunakan sebagai tempat ibadah pada tanggal 7 Februari 2014, dikala itu shalat Jumat. Selain itu, di tahun yang sama, untuk pertama kalinya digunakan sebagai tempat shalat tarawih.

The mosque was built in 2008 until now. But the groundbreaking of the first place of worship was done on December 21, 2007. At the beginning was used as a place of worship on February 7, 2014, at that time was Jum'at prayers. In the same year, for the first time was used as a place of prayer of Tarawih.


Sebenarnya, sejak tahun 2014, Masjid Raya Sumatera Barat ini telah difungsikan oleh penduduk untuk aktivitas ibadah dan keagamaan seperti shalat, tabligh akbar, dan wirid. Tapi penduduk masih ragu karena pembangunan tempat ibadah ini terus dilaksanakan.

Actually, since 2014, Masjid Raya Sumatera Barat has been functioned by residents for religious and religious activities such as prayers, tabligh akbar, and wirid. But the residents were still hesitant because the construction of this worship place continues to be implemented.




The Roof Of Grand Mosque Of West Sumatera, Indonesia


Kemarin saat ke Padang, bocah udik mengunjungi Masjid Raya Sumatera Barat. Saat itu sudah larut malam dan sedang hujan ringan. Secepat mungkin kami lari keluar dari mobil dan berphoto. Beruntung kami tidak sakit karena udara sangat dingin.

Yesterday when came to Padang, bocah udik visited Masjid Raya Sumatera Barat. It was too night and rainning. As fast as we could get out of the car and took a picture. How lucky we were, did not get sick because the air was so cold.


Melihat dari jauh, Masjid Raya Sumatera Barat ini khas sekali dengan suku Minang. Arsitek yang membuat rancangan tempat ibadah ini bernama Rizal Muslimin. Bangunan utama Masjid Raya Sumatera Barat ini terdiri dari tiga lantai dengan luas 40.343 meter persegi yang dapat menampung lebih kurang 20.000 jamaah.

Looked from long distance, Masjid Raya Sumatera Barat has typical of Minang tribe. The architect who made the design of this place of worship is named Rizal Muslimin. The main building of Masjid Raya Sumatera Barat consists of three floors with an area of ​​40.343 square meters that can accommodate approximately 20.000 worshipers.


Tidak cuma itu, Masjid Raya Sumatera Barat ini didesain bisa menahan gempa hingga 10 SR sekaligus shelter tempat evakuasi jika terjadi tsunami. Lantai dasar Masjid Raya Sumatera Barat ini bisa menampung 15.000 jemaah, lantai ke-2 & ke-3 lebih kurang 5.000 jamaah.

Not only that, Masjid Raya Sumatera Barat is designed to withstand earthquake to 10 SR at the same time shelter where evacuation in case of tsunami. The ground floor of Masjid Raya Sumatera Barat can accommodate 15.000 worshipers, 2nd & 3rd floor of approximately 5.000 worshipers.


Menurut rancangan, kompleks Masjid Raya Sumatera Barat ini akan dilengkapi dengan pelataran, taman, menara, ruang serbaguna, fasilitas komersial, dan bangunan pendukung untuk kegiatan pendidikan.

According its design, the complex of Masjid Raya Sumatera Barat will be equipped with a courtyard, park, tower, multipurpose room, commercial facilities, and supporting buildings for educational activities.


Friends Of Bocah Udik. They Are (left to right) Dewi, Rere, Yuli, Yuyun, Moza, And Tyas


Masjid Raya Sumatera Barat ini memiliki interior yang menarik dan unik. Pada tahun 2015, dipasang interior di dalam tempat ibadah. Bentuknya dibuat menyerupai bentuk batu Hajar Aswad dan atapnya terdapat ukiran nama-nama Asmahul Husna yang berwarna emas dengan latar putih. Karpet permadani yang dimanfaatkan buat sajadah merupakan pemberian dari pemerintah Turki.

Masjid Raya Sumatera Barat has an interesting and unique interior. In 2015, it was installed the interior inside the place of worship. The shape is made like Stone of Hajar Aswad and the roof is carved by the names of Asmahul Husna which is gold colored with white background. Carpet rugs which is used for prayer mats were a gift from the Turkish government.


Nah, uniknya, Masjid Raya Sumatera Barat ini tidak mempunyai kubah melainkan beratap khas hunian Minangkabau. Sebenarnya, atap Masjid Raya Sumatera Barat ini menggambarkan bentuk bentangan kain yang dipakai empat kabilah suku Quraisy saat berselisih paham dalam pemindahan batu Hajar Aswad di Mekkah. Apabila diperhatikan, keempat segi dari atap tempat ibadah ini berbentuk gonjong.

Well, uniquely, Masjid Raya Sumatera Barat does not have domes but the typical Minangkabau dwellings. Actually, the roof of Masjid Raya Sumatera Barat describes the form of a stretch of fabric that is used four tribes of Quraysh during disagreement in the removal of the Stone of Hajar Aswad in Mecca. If it is considered, the four facets of the roof this worship place in the form of gonjong.


Rere Was Standing In Front Of Grand Mosque Of West Sumatera

Selain itu, dinding Masjid Raya Sumatera Barat berbentuk ukiran ruang Al-Quran dengan empat sisi yang mengandung arti dalam budaya Minangkabau yaitu tau di nan ampek, merupakan Al-Quran, Injil, Taurat, dan Zabur. Untuk eksterior Masjid Raya Sumatera Barat terdapat ukiran yang menampilkan kaligrafi dan motif kain songket khas Minangkabau.

The walls of Masjid Raya Sumatera Barat form like carving space Al-Quran with four sides that contain meaning in Minangkabau culture that is tau di nan ampek, is Al-Quran, Gospel, Torah, and Zabur. For the exterior of Masjid Raya Sumatera Barat there are carvings that display calligraphy and unique Minangkabau songket motif.


Selain tempat ibadah, Masjid Raya Sumatera Barat ini bisa dijadikan objek yang menarik untuk berphoto dan bernarsis ria. Bahkan jadi sebuah tradisi baru bagi warga yang baru datang ke tempat ibadah ini, usai beribadah mengabadikan moment berphoto-photo dan selfie sambil berkeliling menikmati setiap sisi keunikan dan kemegahan tempat ibadah.

In addition to places of worship, Masjid Raya Sumatera Barat can be used as an interesting object to take picture. Even be a new tradition for people who just come to this place of worship, after worshiping capture photos and selfie while walking around enjoying each side of the uniqueness and splendor of the place of worship.


Dalam waktu dekat ini akan dibangun menara tempat ibadah yg bakal dipadukan dengan corak menara Masjid Nabawi di Madinah. Selain itu, menurut rancangannya di kawasan Masjid Raya Raya Sumatera Barat ini pun akan dibangun Islamic Center, area serbaguna, dan media yang lain.

In the near future will be built the tower of worship that will be combined with the pattern of minarets of the Prophet's Mosque in Medina. According to the design in the area of ​​ Masjid Raya Raya Sumatera Barat will also be built Islamic Center, multipurpose areas, and other media.


Setelah puas mengelilingi Masjid Raya Sumatera Barat, bocah udik dan teman-temannya langsung balik ke hotel. Ya Allah.... Begitu besar keagungan-Mu. J'adore mon amour.

After satisfied go around Masjid Raya Sumatera Barat, bocah udik and his friends back to the hotel. Ya Allah .... How great Your majesty is. J'adore mon amour.


Bocah Udik Was Standing In Front Of Grand Mosque Of West Sumatera

No comments