Lifestyle Blogger Medan: Mau Berhasil? Keluarlah Dari Zona Nyaman!

Salah Satu Spot Di Kota Batam


"A dream is your creative vision for your life in the future. You must break out of your current comfort zone and become comfortable with the unfamiliar and the unknown." -Denis Waitley.

Kalimat Waitley di atas, mungkin hanya untuk orang-orang yang suka tantangan dan mewujudkan impiannya. Kalau mau maju, kita harus keluar dari zona nyaman. Mencari pengalaman dan petualangan yang baru. Tapi bagi yang tidak suka tantangan, ya mereka pasti stuck di tempat karena masih merasa puas.

Sejak kecil, aku mempunyai impian berprofessi sebagai jurnalis. Impian itu terbesit akibat adanya teman dari bapak yang berprofessi sebagai jurnalis. Disegani, disanjung, bahkan memiliki pengetahuan yang luas karena berbaur dengan berbagai kalangan. Nah, itu sebabnya aku mengidam-idamkan professi tersebut.

"Nanti kau mati dibunuh," ucap bapak yang tidak mengijinkan aku menjadi jurnalis.

Ternyata ucapan bapak itu ditepis setelah aku menjadi jurnalis. Buktinya hingga saat ini, meski sudah tidak berprofessi sebagai jurnalis pun, aku masih dapat menghirup udara segar. Ya, sekitar tiga tahun, aku berprofessi sebagai Jurnalis. Professi tersebut aku dapat saat hijrah ke Batam, Kepulauan Riau. Jurnalis televisi di salah satu group terbesar di Asia Tenggara. MNC Group.

Pada tahun 2015 lalu, aku bekerja sebagai Stacking Staff di PT Multicon Indrajaya Terminal. Akibat merasa kurang nyaman dengan sistim pertemanan dan sistim "jilat" dalam pekerjaan, akhirnya aku memutuskan untuk resign pada agustus 2015. Lalu aku mencari pekerjaan baru. Tapi belum berhasil.

"Ke Batam aja. Disana ada paklek Tya," saran bapak kepada ku melalui telepon.

Bapak menjelaskan kepadaku, kalau paklek Tya adalah jurnalis di Batam. Tidak hanya paklek Tya, ternyata ada paklek Iman juga, yang berprofessi sebagai jurnalis. Lalu tanpa pikir panjang, aku langsung menghubungi paklekku di Batam. Dan mereka menyarankanku untuk datang langsung ke Batam.

"Kesempatan nih. Apa yang aku impinan, akan terwujud," pikir ku.


Menjadi Jurnalis di iNews TV

Tanggal 8 september 2015, aku langsung pergi ke Batam menggunakan kapal Kelud. Biayanya hanya Rp 260 ribu di kelas ekonomi. Dari Medan ke Batam memakan waktu 24 jam. Itu artinya, aku sampai di Batam pada tanggal 9 september 2015. Padahal jika naik pesawat, hanya sekitar satu jam dengan menambah biaya sedikit saja.

Di Pelabuhan Sekupang Batam, Paklek Tya sudah menunggu ku. Kemudian, aku diajaknya untuk makan siang. Setelah itu, kami langsung pulang ke rumah. Jarak yang kami tempuh sekitar 20 menit dari pelabuhan menuju rumah menggunakan sepeda motor.

Begitu sampai di kota Batam, aku merasa sangat nyaman. Suasananya sangat bersahabat. Tidak ada polusi dan sedikit rapih jika dibandingkan dengan Medan. Aku benar-benar merasa kalau kota Batam adalah kota yang tepat buat karir ku.

Begitu sampai di sini, lantas aku belum mendapatkan pekerjaan langsung. Aku menganggur sekitar hampir dua bulan. Tapi untuk mengisi kekosongan waktu, aku diajak oleh paklek Tya untuk menyusuri kota Batam. Aku ikut paklek Tya mencari berita setiap hari, sekalian melamar pekerjaan sebagai jurnalis di beberapa perusahaan media.

Hari pun terus berganti. Tibalah waktunya pada tanggal 19 november 2015, merupakan hari pertama bagiku menjadi jurnalis. Aku diterima bekerja di iNews TV, yang merupakan group dari MNC Media. Sejak kecil, aku tidak pernah menggunakan kamera. Sehingga diterima di perushaan tersebut merupakan hal yang paling aku syukuri.

Aku diajarkan menggunakan kamera video, mengambil gambar video, bahkan mewawancara narasumber. Di perusahaan itu, aku bekerja sambil belajar. Lantas tidak membuat aku menjadi puas dan bangga diri. Aku masih harus banyak belajar lagi untuk lebih maju.

Seluruh karyawan, mulai Kepala Biro hingga Office Boy pun sangat erat kekeluargaannya. Setiap jumat sore, kami selalu megadakan rapat. Hal itu dilakukan untuk mendengarkan masukan, saran, hingga keluhan para karyawannya. Agar tidak ada selisih paham dalam bekerja. Agar pekerjaan tidak terganggu di masa berikutnya. Hal itu sangat bagus dan bisa dicontoh bagi perusahaan lainnya.

Dugaanku dari dulu tentang jurnalis, ternyata benar. Menjadi seorang jurnalis, bisa berbaur dengan berbagai kalangan. Mulai presiden hingga rakyat biasa. Bisa menambah wawasan dan tentunya disegani. Intinya aku sangat menikmati posisiku di zona nyaman ini.



Meliput Kegiatan BPJS Kesehatan Batam


Tapi ada sisi negatifnya jika menjadi jurnalis. Tak jarang ada narasumber yang berpikiran kalau jurnalis suka meminta-minta uang. Hal itu disebabkan maraknya jurnalis atau wartawan bodrex. Mereka menyebabkan para jurnalis lainnya terseret citra negatif. Kadang aku marah jika mengetahui keberadaan wartawan bodrex tersebut. Seperti tidak terima jika jurnalis dianggap hina.

Hampir tiga tahun menjadi seorang jurnalis, bisa dikatakan waktu yang sangat singkat. Tapi aku bisa mendapatkan berbagai pengalaman. Sedikit banyaknya bisa tahu watak para teman jurnalis, narasumber dan lainnya. Bahkan aku juga sudah kurang suka dengan watak teman kantor ku sendiri. Merubah seseorang untuk ikut dengan kemauan kita, sangat sulit meski kita menganggap kemauan tersebut sangat bagus. Tapi, zona nyaman masih terus membuatku untuk bertahan.

Akhirnya pada Juli 2018, aku beranikan diri untuk keluar dari zona nyaman. Aku perlu tantangan baru di dunia pekerjaan. Nah, kebetulan aku mendapat tawaran terakhir dari HRD ku di PT Multicon Indrajaya Terminal. Dia menawarkan ku untuk bergabung di BSA Medan, yang merupakan perusahaan Logistics dari Sinar Mas Group.

Mendapatkan tawaran itu, aku langsung MEMBANDINGKAN dengan jurnalis. Banyak yang aku pertimbangkan dalam menerima tawaran itu. Salah satunya status di perusahaan media dan keluarga ku, tentunya. Zona nyaman ku sebagai jurnalis, aku pertaruhkan untuk bekerja di BSA, Sinar Mas Group. Aku yakin dengan memiliki tantangan baru dan keluar dari zona nyaman, akan membawa ku ke pintu keberhasilan.

Terima kasih teman-teman di iNews TV, teman-teman jurnalis, dan para narasumber serta keluarga ku di Batam. Aku minta maaf dan harus keluar dari zona nyaman ku. Aku yakin dengan sikap ku ini. Dan aku juga sudah banyak belajar dari pengalaman ku sebagai jurnalis.

No comments