Lifestyle Blogger Medan: Hampir 26 Tahun, Baru Tau Kalau Aku Cacat

Bocah Udik Saat Berjalan Tampak Dari Belakang

Setiap manusia pasti tidak sempurna. Ada aja kekurangan di dalam dirinya. Walau demikian, manusia harus tetap bersyukur. Jika dibandingkan dengan semua ciptaan tuhan, manusia adalah makhluk yang paling beruntung.

Every human is imperfect. There are just shortcomings in him. However, humans must be grateful. When compared with all of divine creation, human beings are the most fortunate.


Sejak lahir, bocah udik merasa orang yang paling beruntung. Memiliki orang tua dan keluarga yang sangat sayang. Selalu mendapatkan apapun yang bocah udik inginkan. Tapi akibatnya, bocah udik menjadi manja. Mungkin inilah penyebab kekurangan bocah udik dalam dirinya.

Since birth, bocah udik feels most fortunate people. Bocah udik has parents and families who are very love. Always get what bocah udik wants. But as a result, bocah udik being spoiled. Maybe this is cause of the deficiency in bocah udik.


Jujur aja... Selain dimanja, bocah udik juga memiliki kekurangan yang lain di dalam dirinya. Setiap orang yang baru pertama kali jumpa, bisa menebak gaya bocak udik. Mereka bisa menilai bocah udik dari cara berjalannya. Tapi sebenarnya, penilaian mereka SALAH dan itu yang menjadikan bocah udik minder, kurang percaya diri dan malu.

Honestly ... In addition to being pampered, bocah udik also had other flaws in him. Every person who first see him, can guess bocah udik style. They can judge bocah udik from the way he walked. But actually, they are WRONG and that's what makes bocah udik to be inferiority, lack of confidence and embarrassment.


Bocah udik terlahir sebagai anak laki-laki. Sampai kapanpun tetap menjadi seorang laki-laki. Cara berjalan bocah udik yang lucu menyebabkan dirinya terlihat seperti perempuan. Jalannya terlihat seperti model yang berseliweran di red carpet. Itulah kekurangan bocah udik yang paling besar di dalam dirinya.

Bocah udik was born as a boy. At any given time continues to be a boy. The way bocah udik walk look so  funny cause he looks like a woman. The way bocah udik walk looks like a model who is milling on the red carpet. That is the greatest shortage of bocah udik.


Setiap orang tersenyum bagaikan mencaci karena mereka hanya menilai dari luar aja. Mereka mencaci karena cara berjalan bocah udik seperti perempuan. Tapi mereka tidak tau faktor dari permasalahan itu. Semua orang termasuk keluarga dari bocah udik juga tidak tau. Hanya emak yang tau faktor tersebut. Namun bocah udik ga marah kepada mereka karena bukan mereka yang salah dan tidak ada yang salah. Bocah udik hanya bisa ikhlas akibat kekurangan dalam dirinya. Ga perlu marah dengan siapapun. Tapi, sebenarnya apa yang menyebabkan bocah udik berjalan seperti perempuan?

Everyone smiled like berate because they only judge from the outside only. They chided bocah udik’s walk like a woman. But they do not know what the factor is. Everyone, including the family of bocah udik also did not know. Only his mother who knows the factor. But bocah udik is not angry with them because they are not wrong and there is nothing wrong. Bocah udik could only sincere due to deficiency in him. No need to angry with anyone. But, actually what is caused of bocah udik walks like a girl?


Inilah jawaban dari pertanyaan tersebut. Selama hampir 26 tahun, bocah udik hidup dalam hinaan. Mungkin sampai kapanpun tetap dihina akibat faktor yang belum terjawab tersebut. Tapi ga penting juga karena manusia memang ga ada yang sempurna karena banyak memiliki kekurangan dalam dirinya. Selama hampir 26 tahun, ternyata bocah udik baru tau bahwa dia anak yang cacat.

This is the answer to that question. For nearly 26 years, bocah udik  is living in humiliation. Maybe until the end will keep disrepute because of factors such unanswered. But it is not important because all humans are imperfect. For nearly 26 years, bocah udik just know that he is a disabled child.


Awal januari 2017 kemarin, bocah udik mendaftarkan diri ke tempat pelatihan kebugaran. Awalnya bocah udik hanya cardio aja. Lari-lari sambil memandangi kaca di depan. Lihat ke kanan dan kiri lalu lanjut lihat kedua kaki. Tapi ternyata ada yang aneh dengan kaki bocah udik. Itu terlihat kalau bocah udik hanya menggunakan celana pendek aja.

In Beginning of January 2017, bocah udik went into fitness training. Initially, bocah udik only cardio. Jogging with looking at the mirror in front of him. Look to the right and then left details of his feet. But it turns out there was something odd with bocah udik legs. It seemed if bocah udik wears short pants only.


Kaki sebelah kanan bocah udik ternyata terlihat cekung. Tidak sempurna jika dibandingkan dengan kaki sebelah kiri. Setiap cardio, bocah udik selalu melihat kaki kanannya. Selalu terlihat sama dan beda dengan kaki orang lain. Akhirnya bocah udik berniat untuk menghubungi keluarganya.

The right foot of bocah udik looks appear sunken. Imperfect if compared with the left leg. Each cardio, bocah udik always saw his right leg. Always look same and stilldifferent from another's feet. Finally bocah udik intends to contact his family.


Orang pertama yang dihubungi adalah kakak. Bocah udik menanyakan kakaknya apakan dia pernah terjatuh sewaktu kecil. "Ga tau aku. Kayaknya ga pernah", jawab sang kakak. Lalu bocah udik menjelaskan kepada kakaknya bahwa kaki kanannya memiliki kelainan. Tapi sang kakak kurang yakin dan tidak percaya akan hal tersebut.

The first person who bocah udik contacted is his older sister. Bocah udik asked his sister whether he has been dropped as a child. "I don’t know. I think you are never," replied his sister. Then bocah udik explained to his sister that his right leg has abnormalities. But his sister was not sure and do not believe it.


Bocah udikpun kembali menghubungi keluarga yang lain. Kali ini yang dihubungi adalah neneknya. Hal yang sama juga dilontarkan dari mulut neneknya. Bocah udik tidak memiliki kekurangan. Apalagi sewaktu bayi, bocah udik dijaga oleh buyut yang sangat sayang padanya. Mana mungkin bocah udik memiliki kaki kanan yang tidak sempurna.

Bocah udik contacted the other family. This time, he called his grandmother. The same answer was out of the mouth of his grandmother. Bocah udik has no shortage. Moreover, when baby, bocah udik guarded by great-grandparents who very love him. How come bocah udik has leg which is abnormalities.


Akibat penasaran dan keras kepala, akhirnya bocah udik menelpon emak. Bocah udik menceritakan semuanya kepada emak. Awalnya emak tidak menjawab. Emak hanya menghibur bocah udik dan selalu mengalihkan pembicaraan. Namun lama-kelamaan, jawaban tegas keluar dari mulut emak. "Ya... Kaki kananmu seperti leter O", jelas emak. Lalu dia sangat terkejut mendengar jawaban itu. Ternyata benar bahwa bocah udik memiliki kelainan pada kaki kanannya. Kaki kanannya berbentuk cekung tapi tidak terlihat jika kasat mata. Itu terjadi sejak bayi.

Because of the curious and stubborn, bocah udik finally called his mother. Bocah udik told everything to his mother. His mother did not answer and only entertaining bocah udik with always change the subject. However, over time, a straight answer came out from mother. "Yes ... Your right foot like the letter O", said Mother. Then he shocked to hear that answer. It was true that bocah udik had abnormalities in his right leg. His right foot is concave but not visible if invisible. It happened since baby.


"Oh Tuhan... Ternyata bocah udik cacat", pikirnya dalam hati. Ternyata selama hampir 26 tahun, bocah udik baru tau kalau dirinya memiliki kekurangan pada bagian tubuhnya. Kaki kanannya yang cacat menyebabkan cara berjalannya terlihat seperti perempuan. Itulah faktor utama yang selama ini tidak ada yang tau termasuk bocah udik dan keluarganya. Tapi faktor itu sebenarnya masih kurang karena belum ada riset dari seorang dokter. Walaupun demikian, bocah udik sadar bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak sempurna.

"Oh God ... It is right that bocah udik is disabled", he thought to himself. Almost 26 years, bocah udik just knows that he has weakness on his part of body. His right leg which is deformed causing the way he walking, look like women. That is the main factor that had no one knows including bocah udik and his family. But the factor is actually still lacking because there is no research from the doctor. Nevertheless, bocah udik realized that human beings are not perfect.


Hal yang harus dilakukan adalah tetap berpikiran positif dan semangat menjalani hidup. Tetap berkarya dan tunjukan prestasi. Anggap aja bahwa kelebihan orang lain merupakan kekurangan di dalam diri kita. Orang yang menghina kekurangan kita, berarti mereka tidak pernah bersyukur atas apa yang dimilikinya.

The thing to do is keep a positive thinking and spirit through life. Keep working and show accomplishments. Our excess is a drawback in them. People who insult our flaws, it means they are never grateful for what he has.

2 comments