Faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan. Photo: ist |
Pola makan yang tebentuk sangat erat kaitannya dengan kebiasaan makan seseorang. Secara umum faktor–faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola makan ialah faktor ekonomi, sosial budaya, agama, pendidikan, dan lingkungan.
Faktor Ekonomi
Variabel ekonomi yang cukup dominan dalam
mempengaruhi konsumsi pangan ialah pendapatan keluarga dan harga. Meningkatnya pendapatan akan meningkatkan peluang untuk membeli pangan dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik, sebaliknya penurunan pendapatan akan menyebabkan menurunnya daya beli pangan baik secara kuantitas maupun kualitas. Meningkatnya taraf hidup (kesejahteraan) masyarakat, pengaruh promosi melalui iklan, serta kemudahan informasi, dapat menyebabkan perubahan gaya hidup, dan timbulnya kebutuhan psikogenik baru di kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas. Fungsi air alkali sama pentingnya dengan kebutuhan psikogenik masyarakat. Tingginya pendapatan yang tidak diimbangi pengetahuan gizi yang cukup, akan menyebabkan seseorang menjadi sangat konsumtif dalam pola makannya sehari-hari, sehingga pemilihan suatu bahan makanan lebih didasarkan pertimbangan selera dibandingkan aspek gizi. Kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan jenis siap santap (fast food) seperti ayam goreng, pizza, hamburger dan lain-lain, telah meningkat tajam terutama dikalangan remaja, generasi muda dan kelompok masyarakat ekonomi menengah ke atas.
Faktor Sosio Budaya
Pantangan dalam mengonsumsi jenis makanan tertentu dapat dipengaruhi oleh faktor budaya / kepercayaan. Pantangan yang didasari oleh kepercayaan pada umumnya mengandung perlambang atau nasihat yang dianggap baik ataupun tidak baik yang lambat laun akan menjadi kebiasaan / adat. Kebudayaan suatu masyarakat mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi seseorang dalam memilih dan mengolah pangan yang akan dikonsumsi.
Kebudayaan menuntun orang dalam cara bertingkah laku dan memenuhi kebutuhan dasar biologinya, termasuk kebutuhan terhadap pangan. Manfaat minum air alkali bisa menjadi budaya mempengaruhi seseorang dalam menentukan apa yang akan dimakan, bagaimana pengolahan, persiapan, dan penyajiannya, serta untuk siapa, dan dalam kondisi bagaimana pangan tersebut dikonsumsi. Kebudayaan juga menentukan kapan seseorang boleh atau tidak boleh mengonsumsi suatu makanan (dikenal dengan istilah tabu), meskipun tidak semua hal yang tabu masuk akal dan baik dari sisi kesehatan. Terdapat 3 kelompok anggota masyarakat yang biasanya memiliki pantangan terhadap makanan tertentu, yaitu balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Intinya semua berawal dari kebiasaan orang itu sendiri, Bila dibiasakan teratur mungkin akan banyak mendapat manfaat kesehatan terhadap dirinya..
ReplyDeleteNamun bila kebiasaan buruk dalam pola makan apapun yang bergizi tetap tak akan membuahkan hasil sehat..
Benar... Setuju banget.
DeleteTradisi keluargaku ga ada pantangan makan apa-apa, walau ada juga ga suka makanan tertentu, makanya semua masuk aja haha..Soal gizi benar sekali, jarang orang yang mikir gizi, banyakan mikir enak apa nggak aja. Aku berusaha mikirin gizi sih, walau ga selalu
ReplyDeleteBenar kak.... Harus mikiri gizi juga
DeleteAku baru rajin minum air alkali itu sejak di Batam kak, karena orang kantorku semua konsumsi itu dan memang disediakannya air isi ulangnya itu.
ReplyDeleteSelain itu juga banyak yang vege sih. Tapi sejak balik Jawa udah jarang, karena di sini terbatas sekali.
Wah sayang sekali kak... Coba diteruskan aja saat di Jawa
DeleteAku makan apa saja yang halal dan baik. Termasuk jengkol pete dan terasi meskipun yang tiga ini kurang dianjurkan hehe.
ReplyDeleteCuss jaga kesehatan kak. Alfie paling love love sama Jengkol. Hihihi
DeleteAKu ga ada yang mempengaruhi pola makanku Fie. Semua masuk..wkwkwk
ReplyDeleteTapi sejak orangtua sakit, saya lebih menjaga kuantitasnya sekarang.Cuma untuk minum air Alkali, saya nggak banyak. Saya lebih banyak minum air putih, dan tiap malam minum air kelapa klo ingat beli. wkwk
Alfie juga air putih kak... Kadang Alkali juga sih. Ini mau biasakan alkali
Deletekalau sekarang saya karena faktor kesehatan untuk makan memang agak dipilih dan pilah
ReplyDeleteudah ngurangi porsi
tidak makan makanan yang dilarang untuk kesehatan saya
agak sedikit ribet tapi ya dinikmati saja
Iya kak... Kesehatan itu penting dan mutlak ya
Delete