Bocahudik.com - Travel Blogger Medan and Lifestyle Blogger Medan
  • Home
  • Achievements
  • Bio
  • Contact
  • Culinary
    • Asian
    • Western
      • Category 1
      • Category 2
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Culture
  • Hikayat
  • Hotel
  • Travel Story
    • North Sumatera
    • Riau Island
    • South Kalimantan
    • South Sumatera
    • West Sumatera
    • International
  • Ulasan


“Akhir-akhir ini kenapa terasa panas ya?” keluh Raffa.

Ya. Memang beberapa hari ini, iklim di Kota Medan terasa sangat panas. Bahkan tak peduli di ruangan ber-AC sekali pun, panasnya sudah tidak normal lagi. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim dan pemanasan global yang cukup parah.

Hampir setiap hari, saya mendengar tentang kabar buruk yang menghantui bumi. Mulai dari mencairnya es di kutub, hutan yang semakin gundul, serta banyaknya sampah di laut.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 657 bencana di Indonesia mulai periode 1 Januari hingga 1 Maret 2021. Berdasarkan keterangan dari BNPB, kejadian bencana alam yang mendominasi adalah bencana banjir serta diikuti dengan puting beliung dan tanah longsor.

Secara rinci, ada sebanyak 12 kejadian gempa bumi, 58 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), satu peristiwa kekeringan, 304 kejadian banjir, 130 kejadian tanah longsor, 141 peristiwa puting beliung dan 11 kejadian gelombang pasang dan abrasi.

Bencana alam menyebabkan sebanyak 3.421.871 orang terdampak dan mengungsi, sedangkan sebanyak 271 jiwa meninggal dunia, dan 11 orang yang hilang, serta 12.131 jiwa luka-luka. Sementara itu, bencana alam juga mengakibatkan 53.287 unit rumah rusak yang terdiri atas 4.816 unit rumah rusak berat, 5.765 unit rumah rusak sedang, dan 42.706 rumah rusak ringan.

Selain itu, sebanyak 1.686 fasilitas rusak yang meliputi 854 fasilitas pendidikan, 650 fasilitas peribadatan, dan 182 fasilitas kesehatan. Kemudian, sebanyak 288 kantor dan 88 jembatan rusak.

Disamping bencana alam, pada 13 April 2020 pemerintah menetapkan penyebaran COVID-19 sebagai bencana nasional non alam.

Namun ironisnya, kita sebagai manusia tidak menyadari hal itu. Banyak ilmuan yang menyebutkan bahwa kondisi krisis iklim dipengaruhi oleh prilaku kita, manusia. Baik prilaku secara individu, sosial, ekonomi serta model produksi dan konsumsi.

Prilaku kita tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap diri kita, namun juga terhadap bumi. Ya, saat ini kondisi bumi sedang tidak baik-baik saja. Terutama kenaikan suhu bumi. Jika dibandingkan dengan tahun 1860 hingga sekarang, kondisi suhu bumi naik mendekati 1,5 derajat celcius.



Saya pun berbincang mengenai permasalahan tersebut dengan Raffa, teman di kantor saya. Permasalahan yang sesuai dengan pertanyaan dia tadi. Sambil melihat tayangan Youtube, kami mencari tahu tentang kepastian penyebab iklim bumi yang tidak sehat. Maklum, kami masih kurang paham dengan hal beginian.

“Nah, itu Walhi. Coba lihat!” kata Raffa.

Walhi adalah organisasi gerakan lingkungan hidup independen non profit terbesar di Indonesia. Mulai 1980 sampai saat ini, Walhi mendorong upaya peyelamatan dan pemulihan lingkungan hidup di Indonesia secara aktif.

Saat itu, pembicara di tayangan Youtube Walhi adalah Manager Kampanye Keadilan Iklim Walhi, Yuyun Harmono. Beliau menjelaskan tentang kondisi krisis iklim dan peran kita untuk mengatasi krisis tersebut. Topik yang sangat menarik menurut kami.

Ternyata dampak kenaikan suhu bumi sangat luar biasa. Di Indonesia sudah mendekati atau melewati 1 derajat celcius. Kalau melewati ambang batas suhu bumi 1,5 derajat celcius, maka akan terjadi pemusnahan terhadap ekosistim penting yang mendukung kehidupan manusia. Bukan hanya bumi yang terganggu tapi eksistensi manusia yang terancam akibat perubahan iklim. Suhu laut dan keasaman laut meningkat, kenaikan air laut semakin cepat terjadi dan tentu berkonsekuensi terhadap masyarakat pesisir. Termasuk keamanan dan eksistensi tempat tinggal dan kehidupan mereka.


Pemanasan global akibat ulah manusia telah mencapai 1 derajat celcius pada tahun 2017 dibandingkan masa pra industri. Angka tersebut terus meningkat 0,2 derajat celcius setiap 10 tahun. Jika emisi global terus meningkat dengan kecepatan seperti saat ini, pemanasan global akibat ulah manusia akan melewati batas 1,5 derajat celcius pada tahun 2040 mendatang.



Naiknya suhu hingga 1,5 derajat celcius akan mengakibatkan pemusnahan yang tidak terhindari, terutama bagi pulau-pulau kecil dan memicu berkurangnya melakukan adaptasi. Dampaknya akan memperburuk negara tropis dan sub tropis bumi bagian selatan.

"Bencana di Indonesia sebagian besar terjadi akibat perubahan suhu, angin, dan perubahan iklim. Awalnya dipicu oleh iklim sehingga tren 10 tahun terakhir sebagian besar bencana di Indonesia terjadi hidrometeorologi,” papar Yuyun.

Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang dampaknya dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim dengan berbagai parameternya. Ya, sesuai sengan data BNPB tersebut. Saya dan Raffa menatap satu sama lain. Mengisyaratkan bahwa paparan dari Yuyun tersebut menyadarkan kami.

Geografis Indonesia memang rentan terhadap perubahan iklim karena negara kepulauan. Namun malang, kita juga berkontribusi terhadap meningkatnya krisis iklim terutama sektor berbasis lahan seperti pertanian, kehutanan, kebakaran hutan dan lahan gambut karena melepaskan gas rumah kaca.

Contoh kecil adalah sektor energi. Baru-baru ini, penggunaan energi fosil masih diberikan ijin seperti tambang batu bara. Diprediksi untuk 10 tahun ke depan, sektor energi akan terus menjadi penyumbang emisi terbesar sehingga perubahan iklim semakin parah.

“Dalam upaya melakukan mitigasi perubahan iklim, ada beberapa prisnip energi berkeadilan. Seperti menyediakan akses energi, teknologi yang aman dan tersedia secara lokal agar efek tidak terlalu besar, kontrol masyarakat terhadap penyediaan energi, hak pekerja sektor energi terpenuhi, free prior and informed consent harus dipastikan, dan penggunaan energi yang seimbang,” ucap Yuyun.

Membangun energi berkeadilan itu termasuk merawat hutan. Sumber Daya Alam dan keanekaragaman hayati menjadi konteks transisi. Menjaga hutan, salah satunya yang bisa berimbas terhadap keuntungan kita semua. Pasalnya ketika hutan dirusak, tentu berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Kelestarian hutan harus dijaga karena bisa mengatasi krisis iklim yang terjadi. Indonesia merupakan salah satu negara pemilik hutan terbesar secara geografis dan penting dijaga untuk ancaman ekspansi seperti industri perkebunan sawit atau kayu. Atau bahkan ekspansi industri tambang. Menjaga hutan agar tetap lestari merupakan hal penting sebagai upaya mitigasi perubahan iklim, sekaligus memberikan pengakuan atas akses dan hak kepada masyarakat lokal melalui skema hutan adat dan perhutanan sosial.

“Kebijakan ini harus didorong dan pemerintah sudah mulai. Kenapa penting masyarakat langsung? Karena mereka memberikan keuntungan lingkungan seperti memberikan ketersediaan pangan atau air.” tutup Yuyun.

Hutan adalah jawaban dalam konteks perubahan iklim. Salah satu aset terbesar di Indonesia adalah hutan. Dari 29% target menurunkan gas rumah kaca, kontribusi hutan sebesar 17,2%.



Berbicara tentang hutan, saya dan Raffa mencari tahu tentang hutan di Indonesia. Kami pun menemukan data terkait hutan dan deforestasi Indonesia.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Hidup (Ditjen PKTL) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), deforestasi Indonesia turun 75,03% di periode 2019 - 2020 pada angka 115,46 ribu hektare. Angka tersebut berasal dari deforestasi bruto sebesar 119,1 ribu hektare dikurangi dengan reforestasi 3,6 ribu hektare.

Untuk deforestasi tertinggi berada di hutan sekunder sebanyak 104,4 ribu hektare, dimana 58,1% atau 60,64 ribu hektare ada di dalam kawasan hutan. Sisanya seluas 43,7 ribu hektare atau 41,9% berada di luar kawasan hutan.

Sementara itu, deforestasi neto pada 2018 - 2019 sebanyak 462,46 ribu hektare. Angka tersebut berasal dari 465 ribu hektare deforestasi bruto yang dikurangi dengan reforestasi 3 ribu hektare.

Penurunan deforestasi merupakan pembuktian konsistensi pemerintah untuk mengurangi deforestasi dari tahun ke tahun. Tahun 2020 menunjukkan bahwa luas lahan berhutan seluruh Indonesia adalah 95,6 juta hektare atau 50,9% dari total daratan, dimana 92,5 % dari total luas berhutan atau 88,4 juta hektare berada dalam kawasan hutan.

ADOPSI HUTAN

Adopsi pohon atau adopsi hutan adalah mengambil dan menanam pohon untuk mengapresiasi kehidupan alam liar serta merawat dan menjaganya atau melestarikan pohon-pohon tersebut. Selain itu melakukan gerakan mendonasikan sejumlah dana untuk penjagaan pohon yang sudah berusia hingga ratusan tahun.

Dalam pelaksanaannya, program adopsi hutan melibatkan masyarakat sekitar dalam perawatan dan pelestarian hutan tersebut. Mengadopsi pohon atau adopsi hutan berarti ikut mengurangi potensi hilangnya pohon dan membantu dalam menciptakan sumber penghidupan alternatif bagi masyarakat yang menjaga hutan. Tindakan nyata untuk melindungi hutan, juga keanekaragaman hayati.

Tanpa disadari, ekosistim di Indonesia tetap terjaga dan seimbang. Kita bisa menikmati oksigen. Adopsi hutan dinilai dapat menjaga kelestarian bumi dan mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Pasalnya karhutla merugikan bangsa Indonesia dan memicu keributan pada dunia. Saat ini, Hutan Itu Indonesia (HII) terus menyuarakan kampanye jaga hutan, cerita dari hutan, adopsi pohon, dan lainnya.



"Kegiatan yang sangat positif yang harus ditiru generasi muda.” pikirku.

Saya dan Raffa pun berencana untuk mengadopsi hutan atau adopsi pohon. Kami berpikiran kalau bukan dari diri sendiri dalam memberikan perlindungan lingkungan untuk bumi yang lebih baik, siapa lagi? Kalau bumi bisa memberikan yang terbaik buat manusia, kenapa kita merusak dan tidak merawatnya? Bumi atau hutan tidak butuh manusia tapi kita lah yang bergantung kepada mereka.

JADILAH GENERASI LESTARI DAN MULAI DARI DIRI SENDIRI UNTUK MERAWAT BUMI YANG LEBIH BAIK

  • Menjaga fungsi alam tanpa bencana.
  • Memastikan kehidupan petani atau pekerja sejahtera.
  • Bertanggungjawab dalam penggunaan energi atau limbah.
  • Gunakan produk yang ramah lingkungan.

Hari Bumi

Hari Bumi diperingati setiap tanggal 22 April. Peringatan Hari Bumi dicanangkan oleh pengajar lingkungan Amerika Serikat, Gaylord Nelson pada 1970. Sejarah Hari Bumi dimulai pada tahun 1960an hingga 1970an dimana pada saat itu Amerika Serikat sedang mengalami gejolak ekonomi dan politik.

Selain itu pernah terjadi kebakaran besar di Sungai Cuyahoga, Cleveland yang disebabkan oleh pembuangan limbah kimia ke sungai. Tragedi inilah yang mendorong orang untuk melindungi sumber daya alam.

Kemudian pada 1969, mulai bermunculan aktivis peduli lingkungan yang berfokus pada isu-isu pencemaran lingkungan berskala besar, seperti polusi udara yang disebabkan pabrik dan pembuangan limbah yang belum diatur secara ketat. Hanya sedikit masyarakat Amerika pada tahun itu yang mengenal istilah daur ulang.

Pada tahun 2021, Tema Hari Bumi mengusung "Restore Our Earth" atau "Pulihkan Bumi Kita". Sebagaimana dikutip laman earthday dot org, tema Hari Bumi tahun ini berfokus pada proses alam, teknologi hijau yang sedang berkembang, dan pemikiran inovatif yang dapat memulihkan ekosistem dunia. Tema ini menolak anggapan bahwa mitigasi atau adaptasi adalah satu-satunya cara untuk mengatasi perubahan iklim

Memulihkan Bumi kita bukan hanya karena kita peduli dengan alam, tetapi karena kita hidup di atasnya. Kita semua membutuhkan Bumi yang sehat untuk mendukung pekerjaan, mata pencaharian, kesehatan dan kelangsungan hidup, dan kebahagiaan kita. Planet yang sehat bukanlah pilihan. Itu adalah kebutuhan.

Saat ini, lebih dari 1 miliar orang di 192 negara berpartisipasi dalam kegiatan Hari Bumi setiap tahun. Hari Bumi dijadikan peringatan sipil terbesar di dunia. Untuk itu, mari kita rayakan Hari Bumi pada 22 April mendatang. Mari selamatkan diri kita dengan cara merawat dan menjaga bumi.



Pinjaman Tanpa Jaminan Online atau Pinjaman KTA (Kredit Tanpa Agunan) merupakan jenis pinjaman yang berupa kredit perseorangan yang tidak memerlukan agunan dari bank atau lembaga keuangan kepada calon debitur yang sudah memenuhi persyaratan.

Pinjaman KTA sangat memungkinkan nasabahnya untuk mendapatkan pinjaman dana tanpa harus menyertakan jaminan atau agunan seperti sertifikat rumah dan sebagainya. Lalu, apa saja persyaratan yang dibutuhkan untuk mengajukan Pinjaman Tanpa Jaminan Online? Manfaatnya dan hal lainnya yang perlu diketahui?

Persyaratan Pengajuan Pinjaman KTA


Bagi Anda yang ingin mengajukan pinjaman KTA diwajibkan untuk mempunyai bukti kewarganegaraan sebagai WNI, sudah berusia paling tidak 21 tahun dan maksimal 55 tahun. Kemudian, Anda harus sudah punya penghasilan tetap untuk setiap bulannya paling tidak Rp2,5 juta per bulan. 

Tetapi, untuk jumlah penghasilan biasanya akan berbeda-beda angka minimalnya, tergantung tempat Anda berdomisili. Selain itu, apalagi yang harus disiapkan?

  • Fotokopi KTP, kartu keluarga dan surat nikah (untuk yang sudah berkeluarga)
  • Fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) pribadi/SPT PPh 21
  • Cetakan rekening tabungan 3 bulan terakhir
  • Surat keterangan kerja dan slip gaji yang asli khusus karyawan dan professional
  • Menunjukkan tagihan kartu kredit terakhir (bagi yang memiliki)
  • Memiliki salinan SIUP, TDP, dan NPWP perusahaan (khusus untuk wiraswasta atau perusahaan).
  • Memiliki salinan izin praktik professional bagi dokter, pengacara atau professional yang lain
  • Kemudian salinan laporan keuangan (khusus untuk perusahaan atau wiraswasta)
  • Mencantumkan materai


Manfaat Pinjaman KTA di CekAja.com


Pinjaman KTA termasuk dalam kategori kredit konsumtif. Maka dari itu, setiap debitur akan memperoleh banyak manfaat jika mengajukan KTA di CekAja.com, diantaranya yaitu:

  1. Bisa digunakan sebagai fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan, mulai dari biaya pengobatan, renovasi rumah, pendidikan, modal usaha hingga pernikahan.
  2. Selain itu, di CekAja.com, Anda juga bisa mengajukan kredit-kredit lainnya seperti KPR, KKB, Kartu Kredit dan masih banyak lagi.

Selain banyaknya manfaat yang bisa diperoleh ketika Anda mengajukan pinjaman KTA melalui CekAja.com, fasilitas pinjaman KTA juga bisa dilakukan kapan saja dan tidak pernah tergantung pada jam operasional dari kantor cabang karena bisa dilakukan secara online. Lantas, apa saja keuntungan lain yang dapat diperoleh pada saat melakukan KTA secara online?

  • Lebih hemat waktu

Mengapa lebih hemat waktu? Sederhana karena calon nasabah tidak memerlukan banyak waktu untuk melakukan transaksi. Anda hanya perlu waktu yang singkat untuk membuka situs penjual produk finansial tanpa perlu pergi kemana pun.

  • Dapat mempelajari berbagai jenis produk lain

Dalam waktu yang super singkat, Anda bisa melihat berbagai jenis produk dari pinjaman KTA yang ditawarkan oleh berbagai bank. Dengan begitu, calon nasabah dapat leluasa mempelajari setiap produk KTA dari berbagai bank, lalu membandingkan dan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan.

  • Membandingkan bunga

Melakukan pinjaman KTA secara online, Anda memperoleh keuntungan dengan membandingkan suku bunga dari setiap bank. Selepas mengetahui besaran bunga KTA dari setiap jenis bank, Anda kemudian bisa mempertimbangkan dengan baik dan benar, produk mana yang paling sesuai.


Lamanya Proses Verifikasi Pengajuan KTA dari Bank


Umumnya, kebanyakan bank akan membutuhkan waktu untuk proses verifikasi sampai dengan pencairan pinjaman KTA yang diajukan paling tidak sekitar 3 -5 hari untuk minimalnya, sementara untuk maksimal bisa mencapai 14 – 21 hari. 

Sedangkan untuk jangka waktu yang diberikan untuk pelunasan atau tenor, kebanyakan bank memang menawarkan waktu pembayaran mulai dari 3 – 5 tahunan.

Sedangkan suku bunga pinjaman KTA yang umumnya akan ditawarkan oleh lembaga perbankan itu besaran angkanya bervariasi. Namun kebanyakan berada di range 10% sampai 23 %. Dalam pinjaman KTA, suku bunga terbagi menjadi dua, yaitu suku bunga tetap (fixed rate) dan suku bunga mengambang (floating rate).


Cara Menghitung Suku Bunga KTA


Adapun cara untuk menghitung suku bunga pinjaman KTA adalah sebagai berikut:

  • Suku bunga tetap

Baik itu kredit bunga tetap, plafon kredit sampai dengan besarannya akan dihitung secara proporsional yang disesuaikan dengan jangka waktu kredit. Nilai bunga akan tetap sama untuk setiap bulan pada pinjaman KTA, karena bunga akan dihitung berdasarkan persentasenya yang dikalikan dengan pokok pinjaman awal.  Dengan begitu, jumlah pembayaran pokok + bunga di setiap bulan jumlahnya pasti sama.

  • Suku bunga efektif

Besaran bunga efektif pinjaman KTA akan dihitung berdasarkan saldo setiap akhir bulan. Bunga akan dihitung dari nilai pokok yang belum dibayar, sehingga bunga setiap bulannya pasti akan berubah-ubah berdasarkan nilai pokok yang masih menjadi utang. Nilai bunga yang dibayarkan debitur khusus untuk suku bunga efektif nilainya akan semakin mengecil untuk setiap bulan.

Sebab, bunga yang dibayar lama-lama mengecil, maka jumlah biaya yang harus dibayarkan setiap bulannya juga akan terus menurun dari waktu ke waktu. Angsuran kedua umumnya akan jauh lebih kecil dari angsuran kedua, demikian sebaliknya.


Besaran Dana Pengajuan KTA


Sebab pinjaman KTA adalah fasilitas kredit yang diberikan bank tanpa harus ada agunan, maka dari itu terdapat batas plafon kreditnya dengan produk bank yang menggunakan jaminan. Kebanyakan bank akan menawarkan jumlah plafon pinjaman KTA mulai dari Rp5 juta sampai Rp300 juta.


Daftar Bank yang Menyediakan KTA


Umumnya, hampir setiap bank memiliki produk pinjaman KTA. Tetapi, Anda harus datang ke kantor cabang bersangkutan untuk bisa mengakses fasilitas tersebut. Sementara, di CekAja.com, Anda sudah bisa mengakses berbagai informasi seluruh KTA yang ditawarkan oleh bank secara online. Berikut ini daftar bank yang menyediakan produk KTA:

  • KTA BTN
  • KTA Bank Permata
  • KTA Standard Chartered Bank
  • KTA CTBC Dana Cinta
  • KTA Bank Danamon
  • KTA Amar Bank
  • KTA Panin Bank
  • KTA Bank Mandiri
  • KTA BNI
  • KTA BCA
  • KTA DBS
  • KTA ANZ
  • KTA BII Maybank
  • KTA Bank Bukopin
  • KTA Citibank
  • KTA HSBC
  • KTA Commonwealth Bank
  • KTA CIMB Niaga

Itulah tadi penjelasan singkat soal produk Pinjaman KTA. Kalau tidak mau susah dan repot mendatang bank cabang, silakan kunjungi https://www.cekaja.com/kredit-tanpa-agunan



Saya beruntung bisa mengunjungi Pulau Babi, Batam. Betapa tidak, di pulau ini masih banyak terdapat masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan. Bahkan informasi saja pun tak tersalurkan dengan baik. Salah satunya tentang budidaya rumput laut.

Nah, saya ke Pulau Babi bersama Arfan. Salah satu teman yang baru saya kenal di Batam. Kami berangkat ke Pulau Babi dari Pelabuhan Sekupang menuju Pulau Penawar Rindu, Belakang Padang. Transportasi yang digunakan adalah boat. Biaya yang kami keluarkan Rp 32 ribu untuk dua orang.

Setelah sampai di Belakang Padang, kami bertemu dengan bang Kafi. Dan kami pun melanjutkan perjalanan menuju Pulau Babi. Sebenarnya bisa langsung dari Pelabuhan Sekupang menuju Pulau Babi, namun kita harus menyewa boat. Dan biayanya pun sedikit mahal.

Tiba di Pulau Babi, kami pun menemui Ibu Ampriyanti Khapor. Koordinator petani rumput laut disana. Dengan ramah, dia mengajak kami keliling menemui para petani rumput laut. Rengkam, itulah sebutan untuk rumput laut.

"Ini rengkam yang mahal," kata Ampriyanti.

Rumput laut merupakan salah satu komoditas yang menjanjikan di pasar ekspor. Di kota Batam, rumput laut hanya diberdayakan di Pulau Babi. Itu sih pengetahuan saya saja. Pasalnya belum pernah tau selain di Pulau Babi.



Rumput laut memiliki peran besar dalam kuliner Asia khususnya Asia Timur seperti Jepang, korea, dan Tiongkok. Sementara untuk negara di Asia Tenggara seperti Indonesia juga mengonsumsi rumput laut namun tak sebanyak negara Asia Timur.

Karena karang dikonsumsi, masyarakat menganggap rumput laut hanyalah satu jenis tanaman yang berasal dari laut. Bahkan terkadang dianggap sebagai sumber penghasil sampah laut dan mengganggu aktivitas para nelayan mencari ikan.

"Kami taunya ini bisa dikonsumsi dari Hazhari," ucap Ampriyanti.

Ya, beliau merupakan pelopor penggerak roda ekonomi bagi masyarakat di Pulau Babi. Awalnya yang dianggap sampah, kini dijadikan usaha. Kemudian kami diajak melihat proses pembuatan rumput laut. Prosesnya pun memakan waktu yang tak singkat.

Awalnya rumput laut dibersihkan terlebih dahulu setelah dipanen dari laut. Kemudian dibersihkan dan dikeringkan. Proses pengeringan menggunakan sinar matahari. Kalau cuaca panas, maka bisa kering selama dua hari. Namun jika cuaca tak bagus, akan memakan waktu pengeringan lebih dari dua hari.

Selain itu, rumput laut dijemur di atas para-para. Tak boleh ditumpuk begitu saja. Harus sering dibalik agar kering dengan sempurna. Bisa juga dijemur dengan cara digantung. Untuk yang sudah kering, bisa ditandai dengan keluarnya garam.

Setelah garam keluar, rumput laut dicuci dan dibersihkan lagi. Lalu dilakukan proses pengeringan yang kedua. Jika sudah kering, rumput laut dimasukkan ke dalam karung.



"Ini dari 7 kilo saat basah, jadi 1 kilo beratnya kalau kering," kata Ampriyanti.

Rumput laut yang sudah dikarungkan, diletakkan di dalam gudang. Setelah itu akan digiling menggunakan mesin penggilingan. Di Pulau Babi hanya ada satu mesin penggiling rumput laut. Itu pun hasil dari CSR perusahaan.

Nantinya ketika rumput laut sudah digiling, para petani rumput laut mengekspor ke Tiongkok. Disana, rumput laut dijadikan bahan makanan seperti mie, agar-agar, bahkan kosmetik.

"Kemarin kita ekspor 75 ton. Mereka buat mie rasa sirip ikan hiu," ujar Ampriyanti.

Harga jual rumput laut sangat menjanjikan bagi masyarakat Pulau Babi. Mereka menjual rumput laut dengan harga Rp 20 ribu per kilogram. Angka tersebut sangat besar bagi mereka. Pasalnya masyarakat Pulau Babi tidak memiliki penghasilan tetap.

Awalnya, masyarakat Pulau Babi hanya bekerja sebagai nelayan. Namun hasilnya hanya untuk dikonsumsi pribadi, tidak untuk dijual ke khalayak ramai atau pasar.

Saya tak habis pikir tentang pendidikan mereka atau anak-anak mereka. Bagaimana biaya pendidikannya kalau cuma hasil lautnya dikonsumsi untuk pribadi.

"Biaya pendidikan kan dari bantuan pemerintah," katanya.

Seiring berjalannya waktu, mereka pun sadar akan pendidikan. Kini beralih menjadi petani rumput laut. Namun tak meninggalkan pekerjaan sebagai nelayan ikan.


Sekilas Pulau Babi

Pulau Babi merupakan nama pulau di wilayah Batam, Kepualaun Riau. Saat ini nama Pulau Babi sudah beralih menjadi Pulau Amat Belanda.

Dinamakan Pulau Babi karena dahulunya pernah ada warga yang memelihara babi. Namun karena konotasinya tidak baik, maka diubah menjadi Pulau Amat Belanda.

Nama Amat Belanda diambil karena dahulu ada seorang yang bernama Amat yang wajahnya mirip dengan orang Belanda. Pulau ini pernah dijadikan sebagai tenpat lokalisasi warga negara Singapura dan pelaut.

Namun kini tempat lokalisasi tersebut sudah tergerus oleh waktu. Kesan buruk dari pulau ini sudah berangsur hilang. Kini masyarakat sudah memiliki penghasilan yang baik.

Ironisnya meski penghasilan mereka sudah baik, infrastruktur ke Pulau Amat Belanda sangat minim. Hanya menggunakan transportasi laut seperti boat dengan harga yang tidak murah.

Bahkan mereka meminta kepada pemerintah untuk membangun jalan penghubung dari Pulau Amat Belanda ke Pulau Belakang Padang. Pasalnya kalau naik boat dari dan menuju Pulau Amat Belanda dikenakan Rp 20 per orang dengan sekali penyebrangan. Jadi kalau pergi pulang akan dikenakan Rp 40 ribu per orang.

Jumlah tersebut sangat mahal. Mereka memiliki anak yang harus ke Belakang Padang untuk sekolah dan juga harus ke pasar demi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya jembatan penghubung, maka biaya tersebut bisa digunakan untuk yang lain.
Taman Buaya Asam Kumbang

Sekitar pukul 11 siang, saya dan Pak Endang Sumantri bertolak ke Penangkaran Buaya Asam Kumbang. Setelah dari Wisata Kotta Cinna, Medan Marelan. Tanggal 15 november 2020 kemarin.

Ya, saat itu hujan melanda kota Medan. Dengan mengendarai sepeda motor, kami sempat berhenti di warung kopi yang ada di Jalan Asrama Medan.

"Berhenti sebentar di warung kopi," kata Pak Endang yang merupakan Travel Writer.

Setengah jam berlalu. Hujan sudah tak terlalu deras. Kami pun melanjutkan perjalanan ke Penangkaran Buaya Asam Kumbang.

Tanpa mengenakan jas hujan, kami melaju dengan pelan. Tak terlalu kencang karena jalanan sedikit licin. Jalan yang kami lalui adalah Jalan Asrama menuju Jalan Ring Road. Kemudian belok kanan menuju Jalan Bunga Asoka. Setelah itu ke Jalan Bunga Raya.

Taman Buaya Asam Kumbang.


Penangkaran Buaya Asam Kumbang berada di Jalan Bunga Raya II, Asam Kumbang, Medan Selayang, Sumatera Utara. Letaknya sekitar 100 meter dari Jalan Bunga Raya. Tepat di sebelah kanan kalau sudah masuk dari gapura.

"Parkir di sana," kata seorang wanita saat kami tiba di Penangkaran Buaya Asam Kumbang.

Setelah parkirkan sepeda motor, kami langsung masuk ke Penangkaran Buaya Asam Kumbang. Namun sebelumnya harus membayar tiket masuk dan uang parkir terlebih dahulu.

"Bayar Rp 25 ribu," kata wanita tersebut.

Untuk tiket masuk, mereka mengutip Rp 10 ribu per orang. Sedangkan untuk parkir kendaraan dikenakan Rp 5 ribu.

Aroma bau amis sudah tercium saat memasuki Penangkaran Buaya Asam Kumbang tersebut. Betapa tidak, penangkarannya tepat di depan pintu masuk. Namun tak terlalu bahaya karena dipagar sekitar 1 meter.

Taman Buaya Asam Kumbang.


Penangkaran Buaya Asam Kumbang berdiri di lahan sekitar 2 hektare. Sudah ada sekitar 61 tahun. Pemiliknya bernama Lo Kie Yoe atau Lo Than Muk, seorang pria kelahiran Aceh Timur. Beliau memang gemar memelihara hewan, terutama buaya.

"Awalnya buaya ada 12 ekor. Ditemukan di sekitar sungai atau rawa-rawa di Medan," kata pawang Buaya.

Penangkaran Buaya Asam Kumbang kini diteruskan oleh istrinya, Lim Hu Chu. Pada tahun 2008 kemarin, Lo Than Muk wafat. Saat ini buaya-buaya tersebut sudah berkembang biak sekitar 2.800 ekor. Dalam perhari, buaya-buaya tersebut menghabiskan sedikitnya 1 ton daging sejenis ayam.

Taman Buaya Asam Kumbang merupakan penangkaran buaya terbesar di Indonesia. Bahkan saat ini digadang sebagai penangkaran buaya terbesar se Asia Tenggara.

Buaya-buaya yang ada di Taman Buaya Asam Kumbang tersebut ada yang diletakkan di bak. Luasnya sekitar 6 meter dengan tingginya sekitar 1 meter. Setiap buaya dipisahkan berdasarkan umurnya. Dan setiap bak, terdapat beberapa ekor buaya.

Selain di dalam bak, ada juga buaya yang diletakkan di dalam telaga. Luasnya sekitar 1 hektare dengan kedalaman sekitar 3 meter. Telaga tersebut dibatasi dengan tembok atau teralis setinggi 2 meter agar pengunjung bisa melihatnya.

Taman Buaya Asam Kumbang.


"Ada buaya yang usianya 47 Tahun dan 29 Tahun yang dipisahkan," kata pawang Buaya.

Saya pun mengelilingi Taman Buaya Asam Kumbang. Ternyata ada bayi-bayi buaya di sana. Lantas, pawang Buaya menjelaskan kalau bayi-bayi tersebut sengaja dijemur agar tidak kena penyakit.

Pawang Buaya menawarkan kami untuk membeli daging ayam. Tujuannya untuk memberi makan buaya di sana. Harganya sekitar Rp 30 ribu. Namun ternyata pak Endang Sumantri lebih tertarik untuk berphoto dengan buaya.

Untuk photo dengan buaya, pengunjung dikenakan biaya Rp 5 ribu per orang. Tanang saja. Jangan takut. Buaya tersebut dilakban mulutnya. Sesekali matanya ditutup dengan kain. Kita bisa mengangkat atau bahkan mencium buaya tersebut sambil berphoto.

Taman Buaya Asam Kumbang.


Ada perbedaan antara buaya jantan dengan betina. Biasanya buaya jantan memiliki ukuran 3 hingga 5 meter. Sedangkan buaya betina rata-rata memiliki ukuran 2,5 hingga 3 meter.

Kami tak memiliki waktu yang banyak saat itu. Pasalnya pak Endang Sumantri harus balik ke Batam. Akhirnya kami pun kembali pulang.

Sebenarnya ini merupakan kedua kalinya saya ke Penangkaran Buaya Asam Kumbang. Saya pernah ke sana bersama Carlos, teman saya dari Spanyol. Kami ke sana sekitar tahun 2018 lalu.

Waktu itu Carlos tidak terlalu suka dengan Penangkaran Buaya Asam Kumbang. Menurutnya, buaya-buaya disana harus dilepaskan di habitatnya. Dibiarkan bebas. Dia pun mengatakan kalau sebenarnya buaya-buaya di sana merupakan reptile yang dilindungi.

Ada beberapa jenis buaya di Taman Buaya Asam Kumbang. Yakni buaya muara dan buaya senyulong. Nah, buaya-buaya tersebut merupakan reptile yang dilindungi. Mungkin itu sebabnya Carlos mengatakan kalau buaya-buaya tersebut harus dilepas di alamnya.

Taman Buaya Asam Kumbang.


www.bocahudik.com

Kabupaten Langkat memiliki berbagai kekayaan dan keindahan alam yang berlimpah. Salah satunya daerah Kutambaru Maryke. Disana terdapat Air Terjun Saringgana. Saya berwisata ke Air Terjun Saringgana pada September 2020 kemarin. Tempat wisata impian saya sejak awal tahun lalu. Saya kesana bersama teman-teman menggunakan sepeda motor.

Air Terjun Saringgana berada di Desa Sulkam, Kecamatan Kutambaru Maryke, Langkat, Sumatera Utara. Jaraknya 77 Kilometer dari Kota Binjai. Atau sekitar 3 Jam menggunakan sepeda motor.


Air Terjun Saringgana memiliki ketinggian sekitar 70 meter. Berada di kaki gunung hutan Taman Nasional Gunung Leuser TNGL. Dan dialiri oleh aliran sungai TNGL sepanjang 24 kilometer.

“Kita isi bensin dulu,” Kata Praja pada malam itu.

Ya, sebelum berangkat, saya menunggu rombongan di cafe yang berada di Helvetia Pasar 7. Kami berangkat dari Kota Medan pada malam hari. Kami berkumpul di rumah Bagas sekitar pukul 7 malam terlebih dahulu dan kemudian mengisi bensin di SPBU Pasar 8 Helvetia Medan.

Malam itu udara sangat dingin. Air hujan mulai berjatuhan. Kami belum booking penginapan saat menuju ke Air Terjun Saringgana. Tapi kami tetap memutuskan untuk berangkat kesana meski tak tau jalannya. Hanya menggunakan maps sebagai penunjuk arah jalan.

Rute yang kami pilih adalah Jalan Gatot Subroto menuju Binjai. Kemudian ke arah Bukit Lawang. Setelahnya memilih Desa Sulkam, Kutambaru Maryke, Langkat.

Saat perjalanan, kami berhenti beberapa kali untuk berteduh. Malam itu hujan sangat deras. Kami berteduh di Binjai dan di warung mie sop yang ada di daerah Selesai, Langkat.

Sewaktu beristirahat di warung mie sop tersebut, kami bertanya tentang penginapan. Pasalnya kami belum juga menemukan penginapan. Sementara malam semakin larut dan hujan semakin deras 

“Kalian mau kemana?” Ucap ibu penjual mie sop.

Penjual mie sop tersebut menjelaskan kalau Air Terjun Saringgana masih terlalu jauh. Lokasinya juga tak terlalu ramai. Kalau mau menginap, harus ke arah Bukit Lawang atau Bahorok karena disana banyak penginapan.

“Nginap di rumah ibu ini aja. Dia baik tuh. Suami dan anaknya juga baik,” saran ibu penjual mie sop itu sambil menujuk ke arah temannya.

Ana, namanya. Dia mengijinkan kami untuk tidur di rumahnya. Kami sangat bersyukur karena kebaikannya menerima kami untuk beristirahat di rumah yang hangat tersebut.

www.bocahudik.com


Rumah Bu Ana tak terlalu jauh dari lokasi ibu penjual mie sop tadi. Sampai di rumah, Bu Ana mengenalkan kami ke suaminya. Dan suaminya menyambut kedatangan kami dengan hangat.

"Buatkan minum, bu," kata bapak itu.

Malam itu kami diberikan makanan dan minuman yang lezat. Mereka bercerita tentang kehidupannya sehari-hari. Termasuk suaminya yang merupakan penghulu di KUA Langkat. Suaminya merupakan lulusan Sarjana dari IAIN Medan.

Namun obrolan kurang nyaman karena si ibu gelisah terhadap anaknya yang belum pulang. Si ibu tak fokus karena memikirkan anaknya yang tak ada kabar hingga jam menunjukkan pukul 1 malam.

“Balike aye ke showroom. Ndablek tenan. Ora iso dibilangi,” kata ibu dengan logat Bahasa Jawa.

Kecemasan sang ibu semakin memuncak saat anaknya tak dapat dihubungi.

"Mampus aye lah," ucap Bu Ana.

Dengan sabar, suaminya mencari si anak yang tak pulang. Mencari ke rumah tetangga dan teman-teman si anak. Namun tak ada hasil. Si ibu pun menangis sambil memikirkan anaknya. Alhasil, kami tak bisa istirahat karena merasa sedih lihat Bu Ana.

Keesokan harinya saat kami mau berangkat, si anak pun pulang ke rumah. Sambil membawa bungkusan makanan, dia beri ke adiknya. Bersyukur tak terjadi apa-apa ke dia. Tak seperti yang dibayangkan bu Ana kalau akan terjadi hal buruk.

"Sarapan dulu sama bapak. Ayo makan," kata Bu Ana.

“Rezeki dan hemat banget ya,” Batinku.

Setelah sarapan dan pamitan, Kami pun melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Saringgana. Namun di pertengahan jalan, rantai sepeda motor saya putus. Perjalanan pun tertunda. Selang beberapa menit kemudian, kami lanjutkan perjalanan setelah rantai motor selesai diperbaiki.

www.bocahudik.com


Perjalanan pun terus berlanjut hingga ke Kutambaru Maryke. Jalanan sudah mulai tidak beraspal. Tanah berbatu kerikil, jalanan yang naik dan turun serta jalanan yang rusak parah. Bahkan kami melalui medan yang licin dan becek. Pasalnya saat ke Air Terjun Saringgana, hujan.

Ketika hujan turun, jalan yang dilalui menjadi lebih ekstrim. Kami melewati dua sungai kecil. Perjalanan menuju Air Terjun Saringgana tidak mudah. Tapi disini letak keseruan dari petualangan ini. Sepeda motor milik Midun, teman kami saja sempat bocor ban. Dan kami titipkan di rumah warga.

Beberapa kali kami berhenti karena jalanan yang licin. Lumpur kuning menghiasi sepeda motor kami. Tak jarang selalu jalan di tempat.

“Tadi ada bule ke sana juga. Disana juga ada yang jualan kopi,” ucap seorang bapak yang bekerja sebagai penebang pohon. Mungkin illegal logging.

Sempat ragu dengan tujuan kami. Namun akhirnya sampai juga di Pos Parkiran Air Terjun Saringgana. Dari area tersebut, kami masih melanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Saringgana dengan berjalan kaki kurang lebih 30 menit. Trekking ke hutan, naik turun tebing maupun jurang, berjalan dengan bantuan pepohonan, dan lain sebagainya. Tak jarang kaki kami dipenuhi dengan pacet. Hewan penghisap darah.

www.bocahudik.com

www.bocahudik.com


Sampai di lokasi, tak ada satu orang pengunjung pun selain kami berenam. Dan tak ada penjual makanan dan minuman seperti yang bapak tadi bilang. Ternyata dia berbohong.

“Sial,” Batinku. Padahal kami sudah kelaparan.

Dalam setiap perjalanan wisata air terjun, memang dibutuhkan adrenalin tinggi untuk mampu menaklukkannya. Namun, semua itu terbayarkan dengan hasil akhir yang dinikmati begitu sampai di Air Terjun Saringgana. Keindahan panorama air terjun yang sangat indah dan eksotik, benar-benar membius para pengunjung dan membuat enggan untuk beranjak pergi.

Sekitar pukul 4 sore, kami bergegas untuk pulang. Trekking di hutan dan hujan yang lebat menyebabkan tanah menjadi becek dan berlumpur. Kami pun harus lebih waspada agar tidak terpleset ke jurang. Selesai sudah trekking dan sampai di parkiran.

Belum lagi menaiki sepeda motor dan melewati jalanan berlumpur, licin dan ekstrim. Hal tersebut membuat kami sulit untuk memacu sepeda motor. Akhirnya kami dorong-dorongan sepeda motor agar bisa jalan.

Tips Untuk Berwisata ke Air Terjun Saringgana

-          Bawa bekal makanan dan minuman
-          Periksa kendaraan
-          Jangan datang di hari hujan karena jalanan licik dan becek atau sangat ekstrim.
-          Bawa barang seperlunya saja.

www.bocahudik.com

Bakso merupakan salah satu kuliner favorit masyarakat Indonesia. Terutama saya. Rasanya yang nikmat, gurih, dan lezat membuat ketagihan untuk mengkonsumsinya. Kuah yang kental dan tekstur bakso yang kenyal menjadikan kita tak ingin berhenti makan. Kuliner ini juga mudah ditemukan di hampir seluruh penjuru Indonesia.

Bakso adalah kuliner Tionghoa Indonesia. Berasal dari Bahasa Hokkien yang diserap dari kata Bak dan So. Artinya daging yang digiling. Rata-rata, dagingnya menggunakan daging ayam, ikan, atau sapi.

Umumnya, bakso berbentuk bulat. Namun seiiring berjalannya waktu, bentuk bakso semakin unik. Ada yang berbentuk seperti mangkuk, udang, bahkan berbentuk seperti pizza.

Saya makan bakso di Iki Bakso Malang kemarin. Cuaca kota Medan yang selalu mendung, membawa saya ke Iki Bakso Malang. Lokasinya berada di Jalan Gaperta Nomor 100 Medan. Tepat di depan The Piazza Residence.


www.bocahudik.com


“Bakso Moza, Kak,” ucap saya ke penjual Iki Bakso Malang.

Tak sampai lima menit, pesanan saya pun tiba. Bakso Moza yang tampak lezat dan nikmat. Tampilan bakso besar dikelilingi dengan bakso kecil menambah gairah untuk menyantapnya. Selain itu terdapat pangsit yang menambah selera.

Bagi yang belum tau pangsit, biasa disebut wonton. Makanan ini merupakan daging yang dicincang dan dibungkus dengan lembaran tepung terigu. Sering ditemui di hidangan sup mau pun mie ayam. Selain direbus, pangsit juga bisa digoreng seperti kerupuk.

“Apa ya isinya?” tanya saya dalam hati Ketika melihat Bakso Moza dari Iki Bakso Malang yang besar tersebut. Begitu dibelah, keluarlah buah durian. Becanda.

Sesuai dengan namanya, Bakso Moza. Isinya terdapat keju Mozzarella. Keju yang terbuat dari susu sapi atau kerbau. Bayangkan saja, rasa daging bakso dicampur dengan keju. Terasa gurih dan lezat, bukan?

www.bocahudik.com


Rasa gurih bukan dari bakso saja. Racikan kuah dari Iki Bakso Malang terasa nikmat. Kita bisa memilih bihun atau mie kuning sebagai campuran menu di Bakso Moza. Saya memilih bihun karena tak terlalu suka dengan mie kuning.

“Sluuurp,” mie tersebut langsung masuk ke dalam bibir mungilku.

Cuaca mendung diobati dengan kuah Bakso Moza yang hangat, pas. Tak sampai satu jam, satu mangkuk bakso Moza sudah habis dan masuk ke dalam perutku. Mantap.

Iki Bakso Malang tak hanya menyediakan Bakso Moza. Namun ada beberapa menu lainnya. Ada Bakso Pizza, Bakso Mercon, Bakso Mangkok, Bakso Mangkok Rendang, Bakso Tulang Rusuk, dan lainnya.

Bakso Pizza, contohnya. Saya melihat pesanan pembeli. Saat sudah siap santap, tampilannya sangat menggoda. Satu Bakso Pizza dapat disantap oleh dua atau tiga orang. Bakso ini tanpa kuah.

Tampak potongan sosis, bawang, dan paprika menghiasi permukaan Bakso Pizza. Iki Bakso Malang sangat kreatif.



Bagi yang tak suka dengan bakso, Iki Bakso Malang menyediakan Mie Ayam. Yakni Cwie Mie Malang, Mie Ayam, dan Mie Ayam Komplit. Harganya pun sangat terjangkau. Tak perlu pergi jauh ke Malang untuk menyicipi kuliner bakso Malang. Cukup datang ke Jalan Gaperta Medan, Iki Bakso Malang sudah mewakili kuliner bakso di Malang tersebut.


www.bocahudik.com

www.bocahudik.com

Saya mengetahui blog sejak tahun 2008. Waktu itu seorang guru menugaskan saya untuk membuat blog sebagai syarat kelulusan ujian akhir sekolah UAS. Dan saya memutuskan untuk menjadi seorang blogger pada tahun 2016 kemarin. Pasalnya sejalan dengan profesi saya, reporter televisi.

Hingga kini masih terus menulis di blog meski sudah tak berprofessi sebagai reporter televisi lagi. Selain menambah karya, terkadang mengobati kangen dengan professi saya tersebut.

Awalnya nama blog saya adalah maritravelling dot com. Kemudian saya mengubahnya menjadi www.bocahudik.com setelah setengah tahun berjalan. Saya mengganti dengan alasan terlalu spesifik. Maritravelling dot com merupakan niche blog travel, bukan umum.

Saya hobi curhat. Suka cerita tak jelas tentang hidup saya. Tentang pengalaman pribadi. Dan blog bagi saya adalah sebagai wadah untuk mendengarkan atau pengganti orang. Akhirnya saya ubah menjadi www.bocahudik.com

  • Kenapa Bocah Udik?

Menurut PUEBI (Sok banget sih bawa Puebi segala), Bocah adalah anak-anak. Sedangkan Udik adalah kampung. Jadi, bocah udik adalah anak kampung. Lebay banget ga sih?

Saya lahir dan besar di Kota Medan. Berasal dari keluarga biasa. Anak kedua dari empat bersaudara. Namun selalu dimanja oleh keluarga saya laiknya BOCAH kecil.

Saya jarang keluar rumah. Maklum anak pingit yang kalau keluar rumah, orangtua selalu menjerit. “Jangan main-main jauh. Atau ga usah pulang sekalian,” kata bapak dengan nada keras. Terkadang memegang parang mau belah kelapa. Kan serem lihatnya. Jadi setiap mau keluar rumah selalu terngiang-ngiang kalimat tersebut.

Saya sering bergumam dalam hati, “Kalau ga pulang, dimana aku tidur ya,”

Mungkin itu sebabnya kalau setiap keluar rumah dan lihat sesuatu yang tak pernah dilihat, saya selalu heboh sendiri. Seperti orang KAMPUNG. Kalau kata anak gaul, “Kamseupay”. Pasalnya selalu dikurung. Tak pernah lihat dunia luar. Jadi terkejut dan terheran-heran, kan? Ya, begitulah anak kesayangan orangtua.

Saya jalan-jalan ke Singapura pada tahun 2016. Tetiba saya kepikiran untuk mengubah nama blog. Sesuai selera, saya akan mengganti nama yang bisa untuk semua niche. Dan langsung saja saya memilih www.bocahudik.com karena saya merasa udik dan bocah.

“Masa iya sih anak kampung bisa jalan jalan ke luar negeri,” itulah pikiran saya sewaktu di Singapura.

Nah begitu sampai di Indonesia, saya mengganti nama blog menjadi www.bocahudik.com. Nama domain yang sesuai dengan saya.

  • Apa Saja Yang Sudah Didapat Dari Bocah Udik?

Jawabannya adalah MUSUH. Saya pernah menulis ini di blog dengan judul tulisan Penyakit Para Blogger di Medan Hingga Terbentuk KomunitasBlogger Sumut. Pasalnya sejak kenal blogger di Medan, saya selalu diserbu dengan akun palsu. Mereka komentar di blog, instagram, maupun di google guide dengan fitnahan. Jahat banget blogger di Medan ini meski tidak semua blogger sih. Hal itu membuat saya berpikir, "Banyak banget fansku di Medan".

Saya juga mendapatkan penghasilan dari blog. Perlu di bold, BUKAN PENGHSILAN TETAP. Hanya hobi yang mendatangkan penghasilan saja. Lumayan toh. Penghasilan bukan hanya dalam bentuk uang tapi bisa saja undangan makan, tidur di hotel, atau jalan-jalan gratis. Selain itu mendapatkan keluarga baru, pembaca setia, dan penggemar yang kalau ketemu selalu minta photo. Ya maklum, Saya kan blogger papan atas.

  • Selama Covid-19, Apa Yang Dikerjakan?


Tidak ada perubahan dalam dunia blog saya selama Covid-19. Saya masih melakukan aktifitas seperti biasa. Jalan-jalan, makan, undangan untuk blogger, dan lainnya. Kalau penghasilan sih tak ada masalah juga karena blog adalah hobi, bukan pekerjaan.

Saya masih bisa menjelajahi tempat wisata di Sumatera Utara selama Covid-19. Semua hal tersebut saya tuangkan di www.bocahudik.com.

Covid-19 tidak mempengaruhi dunia blog saya. Justru saya semakin produktif dalam menulis blog. Lihat saja tulisan blog saya, ada bertambah akibat Covid-19 dan itu semua terjadi karena saya hampir setiap minggu menjelajahi Sumatera Utara. Untuk konten blog terbaru.

Selamat Hari Blogger Nasional Ke-13. Saya bangga menjadi Blogger. Dengan menjadi blogger, tulisan saya dibaca oleh semua orang. Karya saya tidak akan mati. Jadilah blogger yang bodoh dan banyak musuh. Jangan jadi blogger bodrex.

Older Posts Home

Sekilas Bocah Udik


Bocah Udik atau Muhammad Alfi Syahri Al Rasyid merupakan seorang blogger yang berasal dari kota Medan dan bangga menjadi bagian dari jurnalis MNC Media.

Selalu menyuarakan #SpreadLoveNotHate #StayAwayFromNegativePeople.

Kepoin Bocah Udik

Bocah Udik

Member Of

Designed By Bocah Udik | Distributed By Bocahudik