Potret Keluarga Muslim |
Hai ibu, Ayah,
Abang, Adik, dan Kakakku yang judes. Apa kabar kalian? Ingat ga kemarin kita
selalu bersama? Pahit, manis, dan lika-liku peliknya hidup, selalu bisa kita
lalui dengan mudah.
Kemarin,
keluarga kita juga begitu hangat. Semua masalah yang datang, tak pernah lama
bertahan. Mulai dari masalah ekonomi, kebersihan rumah yang selalu membuat
suara ibu bagai vokalis music rock, hingga masalah kenakalanku di sekolah yang
membuat ayah resah.
Ibu, Ayah…
Ingat ga kemarin
keempat anak kalian ini yang kerap bertengkar? Kami kian berseteru dan jarang Bersatu.
Namun kala itu, kalian selalu ada menjadi penengah dan dinding kami untuk
bermanja. Kini, dimana keluarga itu?
Anak Menjadi Korban Pertengkaran Orangtua |
Sejak
pertengkaran ibu dan ayah bermula, kita mulai terpecah. Sumpah serapah yang
kalian lontarkan satu sama lain, masih terbesit di ingatan. Memukul bathin dan
melemahkanku.
Ibu, Ayah…
Sejak saat
itu, aku memilih beranjak melangkahkan kaki dari rumah. Aku tak sanggup menahan
goresan luka. Mungkin sudah saatnya aku menjadi dewasa, meski diri ini belum
puas untuk bermanja.
Sekarang aku
sudah berada di kota orang, Bu. Kota ini begitu ramah pada ku, Yah. Tak terasa
sudah hampir lima tahun aku hidup di kota ini. Selama lima tahun itu juga, aku
selalu memakai topeng berbentuk senyum di wajahku. Aku berhasil mengelabui
teman-temanku dengan topeng itu. Hehehe… Mereka tak pernah tau ada duka
mendalam di balik topeng yang ku pakai
Potret Anak Yang Sedih |
Ibu, Ayah…
Entah
mengapa malam ini aku sangat merindukan kalian. Aku bingung harus bagaimana
menyampaikannya. Ayah sudah bahagia dengan keluarga barunya. Ibu juga sudah
mulai meniti hidup dengan lelaki pilihannya. Sementara abang, kakak, dan adikku
tak tau apa kabarnya. Adakah keajaiban yang bisa menyatukan kita kembali?
Aku tak bisa
berbuat lebih jauh. Aku hanya bisa menumpahkan semua isi hati pada sajak-sajak
ini. Di setiap langkah aku selalu berdoa, semoga kalian baik-baik saja.
Hai Ibu, Ayah,
Abang, Adik, dan Kakakku yang judes. Apa kabar kalian? Aku rindu.
M. Saimi Arrahman
R
Karimun, 13 Agustus
2019
Gambarnya keren Pak
ReplyDeleteKak kok jadi sedih akutu.
ReplyDeleteKak, jadikan kesalahanaatau kekurangan di keluarga lalu menjadi pelajaran buat kita membina keluarga di masa depan.
semoga "ruang kosong" di sudut hari itu terisi dengan kehangatan keluarga di masa mendatang. Aamiin
Semangat Bg Alfie, boleh sedih tapi jangan lama lama 👍 segera cari bantuan utk obati luka masa lalu, agar mantab menjalani hidup dengan segala penerimaan
ReplyDeleteAhh,, catatanku sebagai orangtua. Semoga yang rindu keluarga segera dipertemukan dengan keluarganya. Tetap semangat menjalani hidup yaa..
ReplyDeleteIni kisah bang alfie kah?
ReplyDeletesometime aq kerap berantem ama adik ..sehari gk brantam rasanya hampa.. gila banget kdg sampe aq jg mikir enakan minggat lag ke batam..tp.. aq gk bisa krn aq takut tiba2 emakku meninggal. apa gk nyesal banget aq nya. jd .. skrg kalau aku brantem aq istigfar dluan
ReplyDeleteJadi sedih bacanya. Banyak anak-anak yang mengalami hal seperti ini. Tidak jarang membuat mereka bahkan terjerumus ke pergaulan bebas, kriminal dan lainnya. Namun, ada beberapa juga yang sukses "survive" dan menerimanya dengan ikhlas serta memulai menata hidup baru serta menceritakan kisahnya agar tidak ada lagi anak yang mengalami nasib seperti dirinya.
ReplyDeletefighting bg
Saat ikut kelas self emotional healing,banyak kisah begini yang kutemui kak.
ReplyDeleteSedih memang.
Tapi yang akhirnya poin yang bisa kuambil... "Masa lalu boleh saja menyakitkan, tapi rantai itu harus diputuskan agar tidak ada kisah baru yang sama terukir lewat tangan kita.
Semangat ya kak
Hmmm seperti kisah nyata. Sinetron bnyk jg sih begini.
ReplyDeleteYang penting tetap semangat wak alpot
bang alfie....
ReplyDeleteawak gak tau mau kasih saran apa, karena mungkin tak sama masalah hidup yagn kita alami. tapi gmnpun masalahnya, kita manusia khususnya muslim sama-sama punya jalan keluar dari masalah yang kita hadapi. Jalan keluarnya ada di ajaran agama bang. bukan mau menggurui hanya saja tips berikut berhasil di lance. Tipsnya cuma satu bang. Kembali pada sang pemberi ujian, ngadu ke DIA, dengan jadiin sabar dan solat sbg kunci ketakberdayaan.
kalaupun agak lama doa kita dijawab Allah, jadiin zikir-zikir beerikut jadi teman dikala gegana (gelisah, galau dan merana) bang.
Astaghfirullahaladzim.
hasbunallah wani'mal waqil ni'mal maula wani'mannasyir Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung
la haula walakuwata illabillahil'aliyil adzhim. Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah yang Maha Luhur dan Maha Agung.
dan jangan lupa zikir yagn terakhir ini bang. InsyaAllah semua masalah bakal seperti debu ringannya bang. insya ALlah.
Ya muqollibalqulub, tsabbitqolbi 'ala diinik
Ini cerita org lain apa bang alfi? Perceraian memang suatu yg gak diinginkan semoga keluarganya dapat berkumpul dan bersatu kembali ya meski tidak utuh spt dulu
ReplyDeleteNyesek gak bacanya bg. Berasa ini ditulis dari hati yang terdalam. Hampir semua orang yang Gacil jumpai secara tak sengaja mengalami inti kisah yang sama. Terkadang Gacil tertampar untuk bersyukur punya keluarga utuh dan hidup bahagia.
ReplyDeleteYou can solved your problem. Fighting
ReplyDeleteAh, Bang. Tulisannya bikin aku mewek. Tetap semangat ya bang, kan hilangkan kenangan negatif itu dari diri abang. Apalagi ketika abang berumah tangga nanti. Agar kisah itu tak akan terulang bagi anak-anak kita nanti. Btw nama asli bang alfie bagus loh, baru tahu saya. :D
ReplyDeleteArtikelnya sangat bermanfaat bg..
ReplyDeleteBisa kita jdikan sebagai pelajran agar kisah - kisah seperti itu untk kita dan anak2 kita kelak..
Thank bg sudah berbagi pngalaman
Ttp semngat bg..
Di buku serial anak mamak Tere Liye,
ReplyDeleteEliana sang anak pertama memang digambarkan judes,
Hmm mungkin semua anak pertama adalah anak yg paling judes 🤔