Tahun 2020 merupakan tahun dimana kata “Vaksin” banyak diperbincangkan.
Hal tersebut dikarenakan Virus Corona (Covid-19) yang menyebar di permukaan
bumi. Semua orang bisa terkena virus tersebut, namun vaksin tak kunjung diracik
dengan baik. Dan bahkan ada yang meraciknya, namun belum dijamin ampuh karena harus diuji secara klinis.
Terkait dengan hal itu, sudahkah paham apa itu vaksin?
Saya sudah lupa terakhr kali disuntik vaksin. Mungkin saat duduk di bangku
Sekolah Dasar. Pasalnya vaksin tidak diberi atau disuntik ke tubuh setiap hari.
Dan tidak juga setiap tahun.
Vaksin merupakan zat senyawa biologis yang disuntikkan atau diteteskan
ke dalam mulut kepada seseorang untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu
penyakit. Dengan menstimulasi terbentuknya kekebalan tubuh alami, vaksin
membuat tubuh siap melawan suatu penyakit dengan lebih cepat dan efektif.
Vaksin terdiri dari beberapa kandungan. Masing-masing dapat memberikan
perlindungan terhadap berbagai penyakit. Termasuk penyakit berbahaya dan
mematikan sekali pun.
Vaksin membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi secara efisien
dengan mengaktifkan respons tubuh terhadap penyakit tertentu. Selanjutnya, jika
virus atau bakteri yang sama masuk kembali ke dalam tubuh di masa depan, tubuh
bisa mengenali dan tahu cara melawannya.
Vaksin mengandung bakteri, racun, atau virus penyebab penyakit yang telah
dimatikan. Umumnya mengandung virus atau
bakteri yang telah dilemahkan, serta protein mirip bakteri yang diperoleh dari
pengembangan di laboratorium. Saat dimasukkan ke dalam tubuh, vaksin akan
merangsang sistim kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi. Proses inilah
yang disebut imunisasi.
Metode pemberian vaksin dalam imunisasi berbeda-beda. Sejumlah vaksin
ada yang hanya diberikan sekali untuk seumur hidup dan ada juga yang perlu
diberikan secara berkala agar kekebalan tubuh terbentuk dengan sempurna. Meski
lebih sering diberikan kepada anak-anak melalui imunisasi di puskesmas,
sebetulnya vaksin dapat diberikan kepada orang dewasa sebagai bentuk imunisasi
lanjutan, atau dengan jenis yang berbeda.
Setiap negara memiliki aturan masing-masing mengenai kewajiban
melakukan imunisasi. Di Indonesia, setidaknya ada lima vaksin wajib yang harus
diberikan melalui imunisasi. Yaitu vaksin hepatitis B, polio, BCG, DTP dan
campak. Di samping vaksin wajib itu ada sejumlah vaksin yang direkomendasikan
pemerintah, misalnya vaksin Hepatitis A, HPV, varisela, MMR, rotavirus,
influenza, tifoid, dan lainnya.
Saat orang yang sudah mendapatkan vaksin terpapar kuman penyebab
penyakit yang sebenarnya di kemudian hari, tubuhnya akan membentuk antibodi
dengan cepat untuk melawan kuman tersebut. Itu sebabnya vaksin perlu
diberikan sejak bayi dan anak-anak karena mereka memiliki daya tahan tubuh yang
masih lemah dan berkembang.
Namun, selain bayi dan anak-anak, orang dewasa juga perlu mendapatkan
vaksin. Orang dewasa disarankan untuk mendapatkan vaksin jika memiliki beberapa
kondisi atau faktor risiko tertentu.
Vaksin sangat aman. Kemungkinan anak jatuh sakit akibat penyakit yang
sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin adalah jauh lebih besar dibandingkan sakit
akibat vaksin itu sendiri. Semua vaksin sudah melalui uji keselamatan yang
ketat, termasuk uji klinis, sebelum disetujui dan dapat diberikan kepada
masyarakat. Negara-negara pengguna vaksin hanya akan menggunakan dan
mendistribusikan vaksin yang sudah memenuhi uji kualitas dan standar
keselamatan yang tinggi.
Cara Mendapatkan Vaksin
Vaksin bisa didapatkan di klinik, puskemas, maupun rumah sakit. Atau
bisa juga menghubungi penyedia vaksin terdekat melalui aplikasi Halodoc. Halodoc merupakan sebuah aplikasi kesehatan dari
startup atau perusahaan rintisan yang didirikan oleh Jonathan Sudharta pada
2016 silam melalui MHealth Tech.
Pengguna (pasien) bisa berkomunikasi dan tanya dokter asli langsung dengan dokter pilihan melalui aplikasi halodoc ini
dengan memilih beragam fitur yang sudah disediakan, misalnya fitur voice, video call atau chat yang jadi fitur favorit para pengguna aplikasi ini.
Kita bisa mendapatkan vaksin Medan hampir di semua
klinik dan rumah sakit yang ada di kota Medan. Atau bisa juga menggunakan aplikasi Halodoc tersebut. Pasalnya
banyak fitur di aplikasi seperti chat dokter, beli obat, buat janji dengan dokter,
cek laboratorium di rumah, hingga informasi seputar kesehatan terbaru.
Tanks for sharing mas, info yang sangat dibutuhin di saat pandemi kayak gini
ReplyDelete