Travel Blogger Medan: Legenda di Balik Indahnya Batu Sindu Natuna

Batu Sindu, Natuna www.bocahudik.com

"Jangan disini. Tak boleh cerita tentang Batu Sindu di sini," ujar Siska. 
 
Gadis berwajah oriental tersebut melarang saya untuk mengetahui legenda Batu Sindu, Natuna. Wajahnya sedikit cemas dengan dihiasi keringat padi.


Saya liburan ke Batu Sindu, Natuna pada Juli 2021 kemarin. Lokasinya di Bukit Senubing, Ranai, Kabupaten Natuna. Sekitar 5 km atau 20 menit dari Bandara Raden Sadjad Natuna.

Tempat wisata Batu Sindu, Natuna ini sangat indah. Dari atas bukit, kami bisa memandang hamparan laut dengan gradasi tiga warna air yang sempurna. Sementara dari pantai, kami memandang bukit dengan batu granit yang indah.

Saat itu, terbesit dalam pikiran untuk berwisata ke Batu Sindu, Natuna. Saya tertarik untuk menjelajahi tempat wisata tersebut karena keunikan bebatuan di atas bukit yang menjanjikan pemandangan alam seperti melihat laut dan matahari terbit.

Batu Sindu, Natuna www.bocahudik.com


Lokasinya langsung menghadap ke pesisir Pulau Natuna dan cocok untuk wisata keluarga. Sekadar duduk-duduk sambil menikmati pemandangan laut ditemani oleh angin yang menyejukkan serta ditemani kudapan, sungguh merupakan pengalaman rekreasi yang istimewa.

Untuk melihat jernihnya air laut secara dekat, harus turun bukit dan melintasi jalan yang cukup kecil. Jalan tersebut dikelilingi rerumputan yang sangat banyak. Sedikit sulit memang, tapi akan terbayar saat menuruni bukit dengan pemandangan bebatuan dan air laut yang sangat indah.

"Pelan-pelan jalannya karena licin," kata Siska.

Saat ke Batu Sindu, saya beruntung memakai sepatu yang nyaman. Pasalnya memerlukan trekking kecil untuk mencapai lokasi.

Selain itu, saya berlibur ke Batu Sindu, Natuna di waktu yang tepat saat. Saya dapat melihat matahari terbit saat itu.

"Katanya, Batu Sindu ini ada cerita legenda ya?," tanyaku.

Masyarakat sekitar selalu memanfaatkan tempat ini untuk berwisata ketika matahari sudah terbit. Saat pagi, lokasi ini masih cukup lengang sehingga saya bisa puas menikmati sunrise. Ya, saya merasa beruntung sekali karena suasana masih sepi.

Batu yang menjadi legenda masyarakat Natuna ini menyimpan banyak keindahan, tidak hanya keindahan bukit batu granit tetapi juga bisa menikmati hamparan laut dengan bebatuan di sepanjang pantai dan bisa berkunjung ke gua kuno.

Kami tidak begitu lama di Batu Sindu, Natuna. Pasalnya saat itu terlalu sepi. Saya pun merasa cemas karena baru pertama kali ke Natuna. Selain itu saya tidak paham dengan situasi dan kondisi di sana. Namun, saya merasa penasaran terkait legenda Batu Sindu, Natuna.

"Nanti aku ceritain di atas aja," kata Siska.

Sambil berjalan, Siska pun bercerita tentang Batu Sindu, Natuna. Dia mengisahkan, masyarakat Natuna percaya legenda Batu Sindu, Natuna.


Keberadaan batu besar di atas bukit itu berkaitan dengan legenda lokal tentang Batu Sindu, Natuna. Legenda itu bermula dari sepasang kekasih yang mengalami suramnya kisah cinta.

Sang perempuan berasal dari Dusun Tanjung Datuk dan laki-laki berasal dari Bukit Senubing. Konon, awal kisah cinta keduanya berjalan mulus hingga melangsungkan prosesi pinangan dan hantaran dari pihak laki-laki.

Batu Sindu, Natuna www.bocahudik.com
 

Namun saat penyambutan hantaran dan jamuan khusus, ada seorang kerabat keluarga dari pihak laki-laki yang mencela jamuan yang disuguhkan oleh pihak perempuan. Akhirnya membuat keluarga perempuan tersinggung dan mengeluarkan sumpah serapah.

"Orang-orang dari Bukit Senubing tak akan menyebut Tanjung Datuk, begitu pula sebaliknya," kata Siska saat kami sudah mendekati motor di parkiran dan mau beranjak pulang dari Batu Sindu, Natuna.

Dia melanjutkan, acara pinangan sepasang kekasih tersebut gagal karena kisah cinta tak bisa disatukan. Hingga kini, legenda itu masih tertanam kuat. Masyarakat percaya jika melanggar sumpah itu, maka bencana akan terjadi.

"Kalau belum nikah, tak boleh cerita legenda itu disana," tutupnya.

Noted: Siska bukan nama sebenarnya.

No comments