Lifestyle Blogger Medan: Sepenggal Kisah BMI Singapura Yang Patut Diapresiasi

Norma Yang Merupakan BMI Singapura


"BMI itu pahlawan devisa negara. Jadi, janganlah memandang sebelah mata atau merendahkan derajat seorang BMI." - Norma (Buruh Migran Indonesia di Singapura).

Wanita cantik dan bertubuh seksi itu bukan model atau pun artis. Namun kesan pertama saat bertemu dengannya, pasti akan berpikir kalau dia merupakan selebriti tersohor tanah air yang berada di Singapura. Dia memang cukup giat mengikuti berbagai kegiatan seni yang sering diselenggarakan oleh para Buruh Migran Indonesia (BMI/TKW) Singapura. Kegiatan yang diklaim sebagai ajang silaturahminya para BMI Singapura.

Banyak penghargaan yang diraihnya selama bekerja di Singapura sebagai BMI. Penghargaan yang dimenangkan dari berbagai kontes fashion maupun karaoke. Rasa bangga ini tidak bisa diutarakan ketika mengetahui secara langsung, BMI seperti dirinya melakukan hal positif di luar negeri. Pasalnya banyak isu negatif yang beredar di Indonesia tentang para BMI.

Wanita itu bernama Norma. Rambut panjang dan kulitnya yang kecoklatan, mencerminkan dia sebagai orang Jawa. Logat Ngawi-nya masih kental meski sudah lama bekerja di negeri singa. Tak jarang ia melotarkan senyuman kalau bertemu orang Indonesia di Singapura. Sangat ramah dan benar-benar menggambarkan orang Indonesia.


Norma Memenangkan Kontes Fashion Bagi BMI Singapura

Norma sudah bekerja hampir 10 tahun di Singapura. Jarak antara Singapura dan Indonesia yang dekat serta gaji yang lumayan besar, menjadi alasan bagi dirinya untuk bekerja di Singapura sebagai BMI. Gaji di luar negeri yang tinggi, kerap menggoda warga negara Indonesia untuk beradu nasib di perantauan. Itu sebabnya banyak WNI yang tergiur menjadi BMI atau TKW di luar negeri.


Dari hasil kerja sebagai BMI di Singapura, Norma berhasil membangun istana di kampung halaman. Dia juga membantu perekonomian keluarganya di Indonesia. Sangat pantas diapresiasi karena keyakinannya untuk bekerja sebagai BMI Singapura, berhasil. Selain itu, Norma rela meninggalkan keluarga demi berjuang di negara orang.

Meski merasa lelah, Norma tidak pernah mengeluh. Dia terus berjuang demi perekonomian keluarganya. Kalau sedang sedih, pada hari libur dia berkumpul bersama para BMI Singapura lainnya. Terkadang mereka memenuhi kawasan sekitar MRT Paya Lebar, Singapura.

"Rasanya senang dan menambah banyak pengalaman." ucap Norma.

Setiap dua tahun sekali, Norma pulang ke tanah air. Rasanya tidak sebanding dengan lamanya ia bekerja di Singapura. Terkadang ada rasa kangen yang mendera dalam batinnya terhadap Indonesia. Namun dia hanya bisa mengobati rasa kangen itu dengan melihat tanyangan di Youtube tentang keadaan negara tercinta, Indonesia.

Walaupun sudah lama bekerja di Singapura, Norma tetap menyukai bebek goreng ala Indonesia sebagai makanan favoritnya. Kalau diajak bicara oleh orang Indonesia, dia selalu menggunakan bahasa Indonesia. Dia tidak melupakan sedikit pun bahasa ibu pertiwi. Namun kalau berbicara dengan orang asing, dia sangat lancar dan fasih berbahasa Inggris.


Kursus Make Up Atau Tata Rias BMI Singapura


Setiap hari senin hingga sabtu, Norma selalu bekerja sebagai asisten rumah tangga di Singapura. Tidak dapat dibayangkan kalau rasa letih dan kangen kampung halaman itu mulai timbul. Namun Norma terus bekerja dengan baik sehingga boss-nya tampak sayang kepada Norma.

"Hobby aku fashion & karaoke." kata Norma.

Pada hari libur, wanita yang berusia sekitar 30 tahun itu selalu mengikuti kegiatan yang positif. Yakni ikut kursus di Sekolah Indonesia Singapura, lomba fashion, karaoke, dan dance. Itu sebabnya banyak penghargaan dan keterampilan yang bisa dibanggakan dari wanita tersebut meski sebagai BMI di Singapura.

Di Sekolah Indonesia Singapura, para BMI bisa belajar menjahit, make-up atau tata rias, komputer, dan kursus lainnya. Bagi BMI yang berminat, akan dikenakan biaya sekitar 100 Dollar Singapura per bulan. Kursus itu bertujuan untuk menggali kreatifitas para BMI. Jika kembali ke tanah air dan tidak mau bekerja di Singapura atau luar negeri lagi, BMI bisa membuka usaha dari kurus tersebut. Kegiatan yang sangat bermanfaat dan positif sekali.

"Kerjalah dengan baik, jujur, dan rajin. Jangan suka main tangan atau mencuri." saran Norma ke seluruh teman BMI Singapura atau di luar negeri.

Saran itu ia lontarkan karena kadang ada BMI yang dihukum akibat kesalahannya sendiri. Sebagai BMI di Singapura, ia sangat prihatin kalau ada berita tentang BMI yang negatif. Dia juga mengajak para BMI untuk ikut kursus di Sekolah Indonesia Singapura karena sangat berguna dan positif.



Kontes Fashion Dan Kecantikan BMI Singapura



Para BMI Singapura Ikuti Kontes Kecantikan Dan Fashion




Beberapa Prestasi Norma Di Singapura

8 comments

  1. Yaampun bangga banget akutu baca cerita ini. Bangga melihat wanita Indonesia yang berprestasi di luar sana. Terlepas dari apa pekerjaannya di sana, tetap saja ini membanggakan! Wahhhh aku jadi pengen jumpa sama mba norma ini :3 Ada kontaknya gak kakkk?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pasti dong bangga. Aku aja bangga banget sama itu kakak.

      Ada nih. Nanti dijapri aja ya nomor kontaknya.

      Delete
  2. keren juga ya ... walau kerja di luar negeri ... tetap bisa membuahkan prestasi
    yang menjadi kebanggaan pada negera sendiri dan juga keluarga

    semoga selalu mendapatkan kemudahan dan prestasi yang lebih banyak lagi

    aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga doa mas buat kesuksesan kakak itu didengar dan dijawab Allah. Aamiin

      Terima kasih mas

      Delete
  3. Nggak seperti BMI ya kalau didandanin kayak gini, jadi cantik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau dilihat secara langsung, kakak itu mirip artis Indonesia lho kak. Benar benar pangling dibuatnya. Itu semua karena dia punya bakat dan kreatifitas atau prestasi.

      Delete
  4. ajang yang memeprerat tali silaturahmi ya bang

    ReplyDelete